Brimob Bentrok dengan Tentara di Sorong, Ada 5 Korban Luka-luka

Minggu, 14/04/2024 18:08 WIB
Situasi di depan kantor Polresta Sorong Kota usai terjadi bentrok anggota TNI AL dan Personel Batalion B Pelopor Brimob Polda Papua Barat di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024). Foto: Tribunnews Sorong.

Situasi di depan kantor Polresta Sorong Kota usai terjadi bentrok anggota TNI AL dan Personel Batalion B Pelopor Brimob Polda Papua Barat di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024). Foto: Tribunnews Sorong.

Jakarta, law-justice.co - Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut terlibat bentrok di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu (14/4). Akibat insiden bentrok TNI-Polri ini, sedikitnya ada lima korban luka-luka. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengonfirmasi bahwa peristiwa itu terjadi Minggu pagi sekitar pukul 09.30 WIT.

“Pada tanggal 14 April 2024 pukul 09.30 di pintu masuk Ruang Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong Provinsi Papua Barat Daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat Daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong,” tutur Nugraha dalam keterangannya, Minggu (14/4).

Menurutnya, penyebab bentrokan itu dipicu oleh kesalahpahaman. Berdasarkan informasi yang dihimpun, prajurit TNI AL menegur anggota Brimob yang mengantar keluarganya di Pelabuhan Sorong.

“Penyebabnya terjadi kesalahpahaman antara anggota Brimob ditegur oleh anggota AL. Korban luka lima orang saat ini sudah dirawat di RS,” jelas dia.

Dia mengatakan, kedua belah pihak baik Polri dan TNI AL kini tengah melakukan mediasi agar bentrokan tidak berlanjut dan menimbulkan kerugian, baik dari sisi aparat maupun sipil.

“Dan tindakan yang dilakukan masing-masing pimpinan mengendalikan anak buahnya dan melakukan mediasi, selain itu melaksanakan patroli bersama sebagai tindakan preventif agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut,” Nugraha menandaskan.

Secara terpisah, Kadispenal Laksamana Pertama TNI I.M. Wira Hady mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami kronologi bentrokan. Karena anggota TNI AL yang terlibat adalah adalah petugas resmi pengamanan mudik di pelabuhan.

“Ini kita lagi nunggu (hasil penyelidikan) nih, karena kan anggota kita itu resmi jaga di pelabuhan,” kata Wira dalam keterangannya, Minggu.

“Nah itu yang kita lagi coba cari karena kan anak buah lagi di pelabuhan ngatur orang mudik. Pakaian dinas resmi. Jaga pelabuhan untuk pengamanan mudik,” tambah Wira.

Namun, Wira pun belum mengetahui secara pasti apa penyebab sampai terjadi bentrokan antara anggota TNI AL dengan personel Brimob. Termasuk ketika disinggung soal dugaan salah paham antara anggota.

“Kurang tau nih apakah nganter apakah ada pulang mudik (anggota Brimob). Karena di sana kan banyak pasukan brimob juga. Ada yang mudik, ada yang tinggal di sana. Ada yang penugasan. Nah penyebabnya apa ini yang kita dalami,” ujarnya.

Adapun dari video yang beredar nampak kerusuhan diawali di lokasi Pelabuhan Sorong, dimana terjadi cekcok saling kejar antara anggota TNI berbaju loreng dengan sejumlah anggota Brimob. Sampai akhirnya nampak sejumlah prajurit TNI yang terkapar, dengan luka bocor di daerah kepala. Sedangkan, ada beberapa anggota lagi yang telah dievakuasi ke dalam gedung Pelindo.

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar