Respons TNI Soal Tembakan Iring-iringan Jenazah Danramil di Papua

Sabtu, 13/04/2024 16:34 WIB
Ilustrasi penembakan brutal di Oklahoma, AS (okezone)

Ilustrasi penembakan brutal di Oklahoma, AS (okezone)

law-justice.co -  TNI menanggapi video viral tentang penembakan saat iring-iringan jenazah Komandan Koramil (Danramil) 1703-04/Aradide Letda Inf. Oktovianus Sogarlay (OS) yang tewas ditembak Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan tembakan bukan berasal dari OPM. Dia membantah Markas Kodim Deiyai diserang dalam kejadian itu.

"Anggota TNI mengeluarkan tembakan untuk memberikan peringatan karena ada indikasi ada gangguan dari OTK (orang tidak dikenal) yang pada saat iring-iringan jenazah memasuki kodim," kata Candra di Jayapura, Sabtu (13/4).

Candra menyampaikan OTK tersebut hanya membuntuti. Belum ada serangan dari orang tersebut terhadap iring-iringan.

Dia menerangkan teriakan dalam video cuma bentuk kepanikan. Hal itu karena ada beberapa warga sipil di lokasi tersebut.

"Karena pada saat persemayaman itu ada keluarga ya, ada ibu-ibu juga," ungkap Candra dilansir dari CNN Indonesia.

Menurut Candra, tembakan peringatan membuat orang tersebut kabur. Dengan begitu, situasi terkendali hingga jenazah Oktavianus dikirim ke Nabire keesokan harinya.

Sebelumnya, Komandan Koramil (Danramil) 1703-04/Aradide Letda Inf. Oktovianus Sogarlay tewas ditembak OPM. Hasil autopsi menunjukkan korban juga ditebas parang pada bagian kepala serta tangan.

Penembakan dilakukan OPM Kodap XIII yang dipimpin Matias Gobay. Jenazah Oktavianus ditemukan Kamis (11/4) setelah pria itu hilang selama satu hari.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar