Lebaran di Arab Saudi, Warga Mudik Dapat THR Dari Raja

Kamis, 11/04/2024 08:04 WIB
Tradisi unik tukar kado di Arab Saudi, kado yang dibungkus dengan cinta (Foto: SPA)

Tradisi unik tukar kado di Arab Saudi, kado yang dibungkus dengan cinta (Foto: SPA)

law-justice.co -  

Sejak pagi, warga Arab Saudi salat Id di masjid-masjid besar maupun lapangan. Setelah salat, warga bersalam-salaman dan saling bermaafan. Arab Saudi merupakan lokasi dua kota suci Islam, yakni Makkah dan Madinah. Tak heran, perayaan Idul Fitri di Arab Saudi pun semarak.


Lampu hias dan lampion menghiasi jalan-jalan, pepohonan, dan gedung-gedung di Arab Saudi menjelang dan selama perayaan Lebaran. Lagu-lagu religi seperti Ya Leilet El Eid oleh Umm Kulthum yang rilis pada 1939 turut diputarkan.

Pakar Kajian Timur Tengah dan Isu-isu Islam Kontemporer dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Dr Mulawarman Hannase, Lc MAHum mengatakan perayaan Idul Fitri berlangsung sejak perkembangan Islam di dunia.

 

"Pada Surah Al-Baqarah ayat 185, ulama memahami bahwa setelah menyempurnakan puasa Ramadan, umat muslim diperintahkan untuk bertakbir, yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam bersama para sahabatnya sebagai pelaksanaan salat Idulfitri," tutur Mulawarman, dikutip dalam laman UI, Rabu (10/4/2024).

"Dalam perkembangan sejarah Islam, muncullah berbagai corak ekspresi masyarakat dalam menghidupkan, meramaikan, dan memeriahkan Idul Fitri di tempat yang berbeda-beda di seluruh dunia sesuai dengan adat dan budaya lokal. Kendati demikian, tata cara pelaksanaan salat Idul Fitri di mana pun pasti sama," imbuhnya.



Idulfitri di Arab Saudi

Sejak pagi, warga Arab Saudi salat Id di masjid-masjid besar maupun lapangan. Setelah salat, warga bersalam-salaman dan saling bermaafan.

Dr Mulawarman mengatakan, tradisi bermaaf-maafan terjadi secara universal pada Lebaran karena merupakan perintah agama Islam. Kendati tidak ada istilah halalbihalal di budaya Arab Saudi, substansi saling memaafkan antara sesama umat Islam tetap berlangsung.

"Di Indonesia, tradisi bermaaf-maafan terimplementasi dengan baik dengan beberapa bentuk ekspresi, seperti mudik dan sungkem ke orangtua, saling mengunjungi dan berkumpul bersama keluarga, serta halalbihalal yang substansinya saling memaafkan antara kerabat, kolega, dan lingkungan kerja," ujarnya.

Mengunjungi Saudara & Makan Olahan Tradisi
Salah satu tradisi umat muslim di Timur Tengah seperti Arab Saudi yang juga menyebar sampai Indonesia yakni saling mengunjungi sanak saudara, keluarga, sahabat, dan kolega untuk bermaaf-maafan. Saat berkumpul, warga Arab Saudi di antaranya menyajikan makanan utama olahan daging kambing dan sapi.

Kue-kue manis juga disediakan untuk keluarga dan kerabat yang datang. Sajian tradisional manis dan gurih khas Arab Saudi antara lain dibyaza, masoub, dan roti fatoot.

Berbeda dengan di Indonesia, warga Arab Saudi lazimnya tidak makan ketupat. Sebab, daun kelapa dan lontar sebagai kulit ketupat biasanya banyak dijumpai di sana.

THR Anak-anak dan Orang Dewasa
Tradisi Eidiyah juga sangat khas di perayaan Lebaran di Arab Saudi. Eidiyah adalah tradisi pemberian hadiah uang Idul Fitri bagi anak-anak.

Bagi orang dewasa, Pemerintah Arab Saudi memberikan tunjangan tahunan seperti Tunjangan Hari Raya (THR) di Indonesia bagi pegawai dan pekerja.

Mengutip Arab News, sambungnya, Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menggelontorkan THR untuk warga sebesar 3 miliar Riyal (sekitar Rp 12,7 triliun) untuk Lebaran 2024. Mulawarman berpendapat, bantuan kesejahteraan sosial ini diperuntukkan bagi warga anak-anak yatim piatu, janda, pengangguran, penyandang disabilitas, dan kelompok lanjut usia.

Mudik dan Libur Panjang
Pemerintah Arab Saudi juga memberi libur panjang Idul Fitri bagi warga. Sepanjang masa libur Lebaran, warga muslim di Arab bermain ke taman, tempat wisata, dan tempat publik lainnya. Seperti di Indonesia, warga Arab Saudi juga mengunjungi keluarga di kampung halaman alias mudik.

"Libur nasional Idul Fitri biasanya diberlakukan antara lima hari hingga seminggu untuk warga Arab Saudi. Pada 2023 lalu, Raja Salman memberlakukan libur nasional selama lima hari," ucap Mulawarman.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar