Perselingkuhan Tak Selalu Negatif, Ada Manfaatnya Bagi Manusia

Minggu, 31/03/2024 08:18 WIB
Ilustrasi selingkuh  (Intisari)

Ilustrasi selingkuh (Intisari)

[INTRO]

Menemukan bahwa pasangan telah berselingkuh adalah pukulan yang menghancurkan dan bisa mengguncang dasar kepercayaan dalam sebuah hubungan. Namun, di tengah reruntuhan pengkhianatan, beberapa berargumen bahwa perselingkuhan mungkin secara tak terduga menanam benih pertumbuhan dalam jangka panjang.

Pada awalnya, dampak dari pengkhianatan seperti itu ditandai oleh rasa sakit dan kegelisahan emosional yang mendalam. Namun, dengan bantuan bimbingan profesional, pasangan mungkin menemukan diri mereka dalam perjalanan menuju pemahaman dan hubungan yang lebih dalam.

Melansir Katie Couric Media, Psikoterapis berlisensi, Akua Boateng, menyatakan bahwa sementara perselingkuhan itu sendiri tidak memiliki konotasi positif, itu dapat berfungsi sebagai katalis untuk mengatasi masalah yang mendasari dalam hubungan hingga membawa keinginan dan kebutuhan yang tak terucapkan menuju permukaan.
 
Di sisi lain, perselingkuhan mungkin mendorong individu untuk menilai ulang nilai dan keinginan mereka, menyadari bahwa mereka layak mendapatkan pasangan yang lebih sejalan dengan nilai dan aspirasi mereka.

Terapis menekankan bahwa meskipun ada rasa sakit di awal, menghadapi perselingkuhan dapat menghasilkan hasil positif yang tidak terduga. Menghadapi perselingkuhan secara langsung dapat menyulut kembali api cinta dalam hubungan dengan mendorong pasangan untuk mengunjungi kembali inti dari hubungan mereka.

Terapis pasangan, Orna Guralnik, menyarankan bahwa merenungkan daya tarik awal dan pengalaman bersama dapat mengembangkan pertumbuhan dan kepuasan yang diperbaharui dalam hubungan, terutama dalam bidang yang terabaikan seperti romansa dan waktu berkualitas.

Selain itu, jika pasangan memilih untuk berdamai setelah perselingkuhan, itu menyajikan kesempatan untuk mengatasi masalah yang telah lama berjalan, mendorong komunikasi yang lebih baik dan pemahaman timbal balik yang lebih dalam. Boateng menekankan pentingnya dialog terbuka dalam mengungkapkan dinamika hubungan yang mendasari dan memfasilitasi penyembuhan.

Namun, agar perselingkuhan dapat berfungsi sebagai panggilan bangun daripada pukulan fatal, kedua pasangan harus berkomitmen untuk memahami penyebab akar dan aktif bekerja untuk membangun kembali kepercayaan. Guralnik menekankan perlunya upaya bersama dalam mengatasi masalah yang mendasari untuk mencegah kejadian di masa depan.

 

 

Sebaliknya, menemukan perselingkuhan dapat mendorong individu untuk mengevaluasi ulang hubungan mereka, mengenali pola atau perilaku yang tidak sehat pada pasangan mereka. Kesadaran ini mungkin memberi mereka kekuatan untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka dan mencari hubungan yang lebih sehat di masa depan.

Bagi mereka yang memilih untuk berpisah setelah perselingkuhan, pengalaman tersebut dapat menghasilkan pertumbuhan pribadi dan peningkatan kecerdasan emosional. Boateng menyarankan bahwa mengatasi trauma pengkhianatan dapat memupuk ketahanan, membimbing individu menuju masa depan yang lebih otentik dan jujur, terlepas dari status hubungan mereka.

Intinya, meskipun penemuan perselingkuhan tanpa diragukan lagi menyakitkan, itu juga dapat membuka jalan bagi introspeksi dan pertumbuhan yang mendalam, pada akhirnya membawa individu menuju hubungan yang lebih sehat dan memuaskan, baik dengan pasangan mereka saat ini atau di tempat lain.

 
 
 
 
 

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar