Dugaan Pelibatan Aparat di Pemilu, PDIP Yakin Ada Perintah Atasan

Rabu, 27/03/2024 05:52 WIB
Komunitas pemberdayaan anak muda yang menamakan diri sebagai Generasi Perintis (GP) menyatakan dukungan bagi pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Pendiri GP Muhammad Syaeful Mujab menyatakan dukungan dilayangkan karena Ganjar berkomitmen mewujudkan tiga Konsensus Perintis. Hasto mengatakan hasil pihak GP berkeliling mendengarkan aspirasi anak muda yang menginginkan adanya persamaan hak dan kesempatan bagi generasi z dan milenial mewujudkan cita-cita. Robinsar Nainggol

Komunitas pemberdayaan anak muda yang menamakan diri sebagai Generasi Perintis (GP) menyatakan dukungan bagi pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Pendiri GP Muhammad Syaeful Mujab menyatakan dukungan dilayangkan karena Ganjar berkomitmen mewujudkan tiga Konsensus Perintis. Hasto mengatakan hasil pihak GP berkeliling mendengarkan aspirasi anak muda yang menginginkan adanya persamaan hak dan kesempatan bagi generasi z dan milenial mewujudkan cita-cita. Robinsar Nainggol

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pihaknya meyakini ada perintah atasan di balik dugaan keterlibatan aparatur negara di Pemilu 2024.

Kata dia, partai politik (parpol) pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD memiliki mimpi besar untuk menegakkan hukum dan memberantas, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Selain itu, dia menyebut, Ganjar-Mahfud bermimpi untuk menjadi TNI sebagai kekuatan pertahanan paling disegani, setidaknya di Belahan Bumi Selatan.

Kemudian, kata Hasto, mereka juga ingin agar Polri memiliki spirit yang sama dengan Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso.

"Sehingga supremasi hukum bisa lebih hebat dari Singapura," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Namun, dia menuturkan, semua mimpi tersebut kini hanya tinggal angan-angan sebab ada oknum TNI-Polri disalahgunakan.

"Tetapi semua cita-cita itu sekarang tinggal di angan-angan karena ada oknum-oknum TNI dan Polri yang berhasil disalahgunakan sehingga hanya mengabdi pada keluarga, mengabdi kepada orang per orang. Bukan mengabdi kepada merah-putih," ujar Hasto.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini meyakini dugaan keterlibatan oknum TNI-Polri karena ada perintah atasan.

"Karena tidak ada oknum TNI dan Polri yang ikut bergerak tanpa perintah atasan, tanpa perintah yang tertinggi," ucap Hasto.

Karenanya, Hasto berharap agar institusi TNI dan Polri bisa mengembalikan marwahnya sesuai dengan yang diharapkan.

"Seusai dengan apa yang kami cita-citakan untuk membangun kekuatan TNI dan Polri agar disegani, dicintai tidak hanya rakyat Indonesia, tetapi juga oleh dunia," imbuhnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar