Kata Istana soal Spanduk Emak-emak & Kakek Wafat saat Jokowi Kunker

Selasa, 19/03/2024 13:11 WIB
Kata Istana soal Spanduk Emak-emak-Kakek Wafat saat Jokowi Kunker. (Tangkapan Layar Video Viral).

Kata Istana soal Spanduk Emak-emak-Kakek Wafat saat Jokowi Kunker. (Tangkapan Layar Video Viral).

Jakarta, law-justice.co - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana secara resmi memberikan penjelasan terkait beberapa kejadian saat kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo ke Labuhanbatu, Sumatera Utara belum lama ini.

Sebagai informasi, dalam serangkaian kunker Jokowi itu, terdapat dua kejadian yang menjadi sorotan publik.

Pertama, perebutan spanduk yang dibentangkan emak-emak saat Jokowi meninjau pasar. Kedua, seorang kakek kemudian dinyatakan meninggal tak lama setelah diadang aparat saat kunker Jokowi di Labuhanbatu.

Merespons kejadian itu, Ari menyebut Presiden Jokowi turut prihatin atas dua kejadian tersebut.

"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Alm Bapak Marhan Harahap," kata Ari dalam keterangannya, Selasa (19/3).

Kata dia, di setiap agenda kunker, Jokowi selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat.

Tak hanya itu, presiden menurutnya selalu menekankan agar Paspampres dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis kepada warga.

"Presiden juga meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat segera direspons dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, untuk dicarikan solusi yang konkret," ujar Ari.

Sebelumnya, viral di media sosial terkait unggahan video yang memperlihatkan sosok emak-emak membentangkan poster bertuliskan `Kami Mau Sehat Tidak Dicemari PT PPSP` di tengah agenda Jokowi yang meninjau harga di Pasar Gelugur Rantauprapat, Labuhanbatu, Jumat (15/3) lalu.

Namun seorang pria berbaju maroon tiba-tiba merebut poster tersebut. Sejumlah warga yang berada di dekat emak-emak itu mempertanyakan mengapa spanduk tersebut dirampas dan mengancam akan membuat viral aksi tersebut.

Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman selanjutnya membantah anggotanya melakukan tindakan kekerasan tersebut.

Herman menjelaskan Paspampres dalam kegiatan itu menggunakan baju resmi tactical lengan panjang warna biru untuk grup utama dan baju resmi tactical lengan pendek warna merah maroon untuk tim advance.

Tidak berselang lama, sebuah video terkait kunker Jokowi di Labuhanbatu kembali viral.

Dalam video itu, terlihat seorang kakek yang diadang petugas polisi hingga TNI ketika ingin ke masjid saat kunker Jokowi.

Dalam kunjungannya, Jokowi melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Rantauprapat di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Pada video pertama, tampak seorang kakek bernama Marhan Harahap berjalan menuju masjid bersejarah tersebut.

Setibanya di depan gerbang masjid, Marhan yang mengenakan jubah panjang berwarna putih tiba tiba diadang seorang polwan berkerudung coklat.

Kakek tersebut mengangkat tangannya memohon izin kepada Polwan tadi agar diperbolehkan memasuki masjid.

Namun, petugas tersebut tidak memberikan izin. Kemudian datang aparat kepolisian lainnya dan TNI langsung ikut mencegat korban.

Selanjutnya korban dibawa ke bahu jalan. Dalam video, korban tampak tersungkur. Setelah itu kakek tadi pun tak sadarkan diri dan selanjutnya dikabarkan meninggal dunia.

Paspampres pun telah angkat bicara, Herman mengatakan kakek tersebut meninggal dunia bukan karena pengadangan yang dilakukan oleh anggotanya.

Dia menjelaskan paspampres yang bertugas saat itu tidak ada Wan TNI atau prajurit perempuan. Dia menyebut saat itu yang bertugas seluruhnya adalah prajurit paspampres laki-laki.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar