Lima Warga Dikabarkan Tenggelam usai Palangkaraya Diterjang Banjir

Jum'at, 15/03/2024 07:19 WIB
Ilustrasi Tenggelam. (Portonews).

Ilustrasi Tenggelam. (Portonews).

Jakarta, law-justice.co - Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya melaporkan bahwa bencana banjir di wilayah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan lima warga tenggelam.

"Sampai hari ini ada lima warga tenggelam. Empat warga sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian oleh tim gabungan di Sungai Kahayan," ujar Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Balap Sipet dalam keterangan resmi, Kamis (14/3).

Balap melaporkan peristiwa tenggelamnya kelima korban ini terjadi pada rentang waktu dan lokasi yang berbeda. Di antara kelima korban tersebut, dua di antaranya adalah anak-anak yang diduga tenggelam ketika bermain air pada saat air pasang.

Satu korban yang masih dalam pencarian ini adalah satu dari sepuluh anak yang tenggelam saat bermain air di Sungai Kahayan.

"Satu yang masih dalam pencarian ini sebenarnya dari 10 anak yang sedang bermain air saat pasang. Sembilan ditemukan namun yang satu ini diduga hanyut dan sekarang dalam pencarian," ungkap Balap.

Balap mengungkapkan banjir di Kota Palangkaraya sudah terjadi sejak tiga minggu yang lalu. Dua kelurahan Sebaru dan Banturung menjadi wilayah yang pertama kali terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.

Kelurahan Sebaru dan Banturung terendam banjir selama hampir dua minggu lamanya. Namun kondisi sekarang ini sudah terpantau surut. Lokasi kedua kelurahan ini juga berada di dataran yang lebih tinggi.

"Ada dua kelurahan Sebaru dan Banturung yang mengalami penurunan tinggi muka air. Kelurahan ini ada di dataran tinggi, sehingga genangan sudah berangsur surut. Hampir dua minggu terendam dan saat ini sudah surut total," ujarnya.

Banjir di wilayah lain kemudian terjadi pada Sabtu (9/3) dan masih terjadi hingga hari ini.

Hingga saat ini, sambung Balap, masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir. Ke-16 kelurahan ini berada di bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang meluap karena limpasan debit air dari wilayah hulu yang berada di Kabupaten Gunungmas.

"Masih ada 16 kelurahan yang terendam ada di bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Saat ini masih terendam namun sudah penurunan tinggi muka air 5 sentimeter," ungkap Balap.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar