Terungkap, Ternyata Kurma Israel Beredar Pakai Nama Palsu Aljazair

Selasa, 12/03/2024 08:48 WIB
Ilustrasi Kurma (honestdocs.id)

Ilustrasi Kurma (honestdocs.id)

Jakarta, law-justice.co - Dalam beberapa waktu terakhir, viral di media sosial video bernarasikan Kurma Israel dijual memakai nama palsu Aljazair.

Hal itu diduga dilakukan untuk menutupi penolakan pembeli atau boikot terhadap produk perusahaan berafiliasi Israel.

Terbongkarnya penggunaan nama palsu Aljazair itu, setelah adanya video yang memperlihatkan kurma Israel, Medjool, yang dipajang di toko-toko mancanegara.

Kurma Medjool yang sejatinya diproduksi perusahaan asal Israel itu dijual senilai 14,50 euro per kilogram.

Demikian terlihat juga logo di tengah kotak memperlihatkan nama perusahaan Israel, Shlomo.

Aktivis pro-Palestina di mancanegara mengecam upaya toko tersebut yang menyembunyikan asal produk untuk menghindari stagnasi barang mengingat seruan boikot produk Israel masih berlangsung.

"Kurma Medjool tidak tumbuh di Aljazair, tapi di wilayah pendudukan," seru pelanggan toko saat mengingatkan produk tersebut buatan Israel seperti melansir disway.

"Anda harus menghilangkan tanda yang menyesatkan tersebut. Tentu saja saya tidak berbicara di sini tentang kurmanya, tapi moralitas Anda yang menempatkan kurma Israel di samping etalase produk Ramadan," imbuhnya seorang aktivis di Prancis.

Video berisi etalase kurma-kurma Medjool itu viral di media sosial X dan diunggah pada 2 Maret 2024.

"Saya melihat di etalase Anda yang ditulis untuk bulan Ramadan, namun di sampingnya ada kurma dari sebuah negara yang tentaranya memburu rakyat Gaza seperti kelinci," kata pelanggan.

Dilansir dari Palestine Campaign, Kamis, 7 Maret 2024, disebutkan ada sejumlah prduk Israel yang masuk daftar boikot jelang Ramadan 1445 Hijriah, termasuk kurma.

Menurut laman tersebut Israel jadi negara kedua pengekspor kurma terbesar di dunia.

Ironinya, mayoritas kurma yang diproduksi oleh Israel dipanen dari tanah-tanah warga Palestina.

75 persen kurma Israel yakni Medjool dan telah beredar di dunia.

Gerakan boikot, divestasi dan sanksi (BDS) Movement di Australia turut menyerukan pemboikotan, khususnya kurma Israel.

BDS merupakan lembaga gerakan protes dunia tanpa melakukan kekerasan.

Lembaga ini paling nyaring seruannya mengenai upaya-upaya pemboikotan produk Israel.

Jelang Ramadhan ini BDS mengimbau agar publik, khususnya Muslim, tidak terkecoh dengan kurma yang di pasaran Israel.

Sehingga dalam unggahan terbarunya BDS Australia meminta masyarakat agar mengenali ciri-ciri kurma Israel..Di antaranya;

1. Menurut BDS Australia kode barcode kurma Israel bertuliskan 729.

Nomor disebut merupakan nomor seri untuk produksi asal Israel.

2. Sejumlah merek kurma eskpor Israel di antaranya paling terkenal ada King Solomon, Medjool Plus, King Medjool, Bahri dan Jordan River.

3. Perusahaan pengekspor kurma Israel di antaranya Medjool Plus, Carmel Agrexco, Mehadrin dan Hadiklaim.

4. Tidak semua jenis kurma Medjool diproduksi dari Israel.

Sehingga penting untuk melihat kemasan kurma terkait identitas perusahaan.

5. Awasi produk kurma tanpa keterangan perusahaan produsen dan asal negara produksi yang jelas.

BDS menyebut boleh jadi ini trik produsen Israel untuk mengelabui pembeli.

6. Selain itu harga kurma Israel biasanya dijual lebih murah dibanding produk lain.

Pasalnya, produsen kurma mendapat subsidi dari pemerintahan Israel.

25 Daftar Merek Kurma Israel

Organisasi kemanusian Within Our Lifetime (WOL) telah merilis 25 daftar merek kurma Israel.

Merek-merek kurma Israel ini diserukan kepada masyarakat agar masuk daftar boikot.

Berikut daftarnya:

1. Anna and Sarah
2. Bomaja
3. Bonbierra
4. Carmel
5. Delilah
6. Desert Diamond
7. Fancy Medjoul
8. Food to Live
9. Jordan Plains
10. Hadiklaim
11. Kalahari
12. Jordan River
13. King Solomon
14. Karsten Farms
15. Mehadrin
16. Premium Medjoul
17. NavaFresh
18. Rapunzel
19. Royal Treasure
20. Red Sea
21. Sincerely Nuts
22. Shams
23. Star Dates
24. Tamar Barhi
25. Urban Platter

Sementara terkait beredarnya Kurma Israel, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan boikot.

Seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak menggunakan produk dari perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma produksi Israel.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional Sudarmoto menyebut kurma produksi Israel hukumnya haram.

"Jangan lagi menjual produk-produk Israel termasuk kurma. Kurma itu sebenarnya halal, enak, saya juga pecinta kurma. Halal zatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualan itu untuk membunuhi warga Palestina," kata Sudarmoto.

MUI kembali mengingatkan masyarakat tidak membeli produk yang terafiliasi dengan Israel untuk kebutuhannya di bulan Ramadan.

Peringatan itu sudah tercantum dalam Fatwa MUI No. 83 Tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap Palestina.

"Fatwa MUI sudah terbit. Tadi itu mengingatkan kembali. Bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan, memboikot produk-produk Israel dan produk-produk perusahaan atau negara yang berafiliasi dengan Israel," ujarnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar