Bursa Jepang Turun 3%, Pasar Waspadai Kenaikan Suku Bunga BOJ

Senin, 11/03/2024 16:06 WIB
Bursa Saham; IHSG Turun 4,09%, Investor Asing Jual Saham 2,39 T

Bursa Saham; IHSG Turun 4,09%, Investor Asing Jual Saham 2,39 T

Jakarta, law-justice.co - Bursa saham Jepang, Topix Index, tercatat anjlok 3% pada perdagangan hari ini, Senin 11 Maret 2024 waktu setempat. Pelemahan terjadi saat pasar berekspektasi Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga.

Indeks Topix turun 3,1% menjadi 2.642,31 pada pukul 13:51 waktu Tokyo dengan 32 dari 33 sub-sektor mengalami penurunan. Nikkei yang didominasi oleh eksportir turun 3% menjadi 38.504,53, menjadi yang paling anjlok di Asia.

Dilansir dari Bloomberg, Indeks Topix melemah pada perdagangan siang ini hingga lebih dari 3% karena spekulasi meningkat bahwa Bank of Japan akan segera menaikkan suku bunga yang memperkuat yen dan merugikan saham eksportir.

Saham teknologi turun tajam, mengikuti penurunan indeks di Amerika Serikat karena aksi investor mengambil keuntungan dari beberapa kinerja terbaik dalam setahun terakhir. Perusahaan otomotif seperti Toyota Motor Corp. memberikan kontribusi terbesar terhadap penurunan Indeks Topix, dengan pelemahan sebesar 4,4%. Dari 2.150 saham dalam indeks, 169 naik dan 1.944 turun, sementara 37 stagnan.

Perusahaan semikonduktor termasuk Renesas Electronics Corp. turun setelah saham-saham teknologi AS seperti Nvidia Corp. turun karena aksi profit taking. Indeks Semikonduktor Philadelphia turun 4% pada hari Jumat.

BOJ yang diperkirakan akan melakukan penyesuaian kebijakan pada pertemuan 18-19 Maret mendatang diperkuat oleh laporan bahwa bank tersebut sedang mempertimbangkan untuk menghapus program pengendalian kurva imbal hasil.

Selain itu, jumlah pembuat kebijakan yang condong untuk mengakhiri suku bunga negatif semakin meningkat. Data Senin yang menunjukkan ekonomi Jepang berhasil menghindari resesi pada akhir tahun lalu juga memperkuat argumen untuk BOJ menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007.

Di sisi lain, yen Jepang menguat sedikit menjadi 146,96 per dolar pada perdagangan Senin, setelah empat hari kenaikan pekan lalu. Nikkei baru-baru ini mencapai level kunci di posisi 40.000 awal tahun ini untuk pertama kalinya setelah level tertinggi pada tahun 1989. Investor asing telah membeli saham-saham terbesar Jepang karena meningkatnya return kepada pemegang saham serta nilai tukar yen yang lemah.`

Investor akan memperhatikan apakah BOJ akan membeli dana yang diperdagangkan di bursa setelah Topix turun lebih dari 2%. Terakhir kali bank sentral membeli ETF adalah pada Oktober tahun lalu ketika indeks turun sejumlah yang sama dalam sesi perdagangan pagi.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar