AS Akan Ikuti Yordania Kirim Bantuan ke Gaza dari Udara

Kamis, 29/02/2024 16:25 WIB
Tampak sebuah kawasan di Jalur Gaza luluh lantak akibat serangan Israel, Jumat (10/11/2023). (Reuters via  CNBC Indonesia)

Tampak sebuah kawasan di Jalur Gaza luluh lantak akibat serangan Israel, Jumat (10/11/2023). (Reuters via CNBC Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan pengiriman bantuan ke Gaza menggunakan pesawat melalui jalur udara mengikuti cara Yordania.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan pertimbangan ini muncul lantaran pengiriman bantuan melalui jalur darat semakin sulit gara-gara blokade oleh Israel di Gaza.

"Situasinya sangat buruk. Kami tidak bisa mendapatkan bantuan yang cukup melalui truk, sehingga kami memerlukan tindakan darurat seperti bantuan lewat udara," jelas pejabat tersebut, dilansir Reuters.

Selain AS, pemerintah Kanada juga disebut bakal mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza, sesegera mungkin.

Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, mengatakan pengiriman bantuan lewat udara itu akan berkerja sama dengan Yordania. Apalagi Yordania bersama Mesir dan Prancis, juga telah mengirim pasokan bantuan lewat udara kr Gaza selatan pekan ini.

Pada Rabu 28 Februari 2024, Raja Yordania Abdullah II ikut langsung dalam pesawat militer yag menerjunkan bantuan ke Gaza lewat udara.

"Enam pesawat C130, termasuk tiga dari Angkatan Udara Kerajaan Yordania dan tiga dari UEA, Mesir dan Prancis, lepas landas dari ibu kota Amman sebagai bagian dari operasi bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan warga Gaza," demikian pernyataan militer Yordania.

Paket makanan siap saji diterjunkan ke beberapa lokasi di sepanjang pantai, yang menjadi tempat pengungsian warga Gaza.

Yordania ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan donor dari negara Barat untuk menjadi pusat pasokan kemanusiaan regional ke Gaza.

Sebelumnya bantuan berupa obat-obatan dan perbekalan kemanusiaan juga dikirim ke rumah sakit yang dikelola tentara Yordania di Gaza, lewat pengiriman udara.

Aliran bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir menurun drastis dalam beberapa minggu terakhir. Namun Israel mengatakan pihaknya tidak memblokir bantuan dan menyalahkan PBB dan pihak Palestina atas keterlambatan tersebut.

Awal pekan ini PBB menegaskan lebih dari 500 ribu warga di Gaza terancam kelaparan parah akibat krisis bantuan di tengah agresi Israel yang terus berlanjut.***

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar