Helikopter Hilang di Halmahera, Tiga Penumpang Ditemukan Tewas

Rabu, 21/02/2024 21:10 WIB
Ilustrasi kecelakaan helikopter. Helikopter milik PT Air Transport Service ini terlibat kecelakaan di Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi, Tasikmalaya, Sabtu (16/3). (Foto: Basarnas)

Ilustrasi kecelakaan helikopter. Helikopter milik PT Air Transport Service ini terlibat kecelakaan di Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi, Tasikmalaya, Sabtu (16/3). (Foto: Basarnas)

Jakarta, law-justice.co - Helikopter Bell 429 PK- WSW yang hilang di Halmahera, Maluku Utara, akhirnya ditemukan. Helikopter sewaan itu ditemukan jatuh di kawasan areal pertambangan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

Tiga korban dalam pesawat itu ditemukan tewas. Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman menjelaskan pihaknya juga berhasil mengevakuasi tiga korban yang ditemukan meninggal yakni Capt Agus Sumaryanto (Pilot), Capt Septian (Co Pilot), dan Umar Ali yang merupakan penumpang berstatus karyawan.

Fathur juga mengatakan lokasi temuan berada kurang lebih 5 km dari lokasi helikopter lepas landas sebelum hilang kontak, sedangkan untuk korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisinya utuh.

"Selanjutnya tim menunggu ketiga korban akan dibawa ke RSU terdekat di Weda," ujar Fathur di Ternate, Rabu (21/2) seperti dikutip dari Antara.

Ketiga korban menumpangi Heli bell 429 PK-WSW itu berangkat dari Bandara Cekel Tanjung Uli (Bandara PT IWIP) - Jiguru (JGR) - Pinto East (PNE) - Kaorahai (KRH) - Bandara Cekel Tanjung Uli (Bandara PT IWIP)

Fathur Rahman juga mengatakan pada pukul 03.00 WIT Tim Rescue Basarnas Ternate tiba di PT IWIP dan melaksanakan koordinasi serta rencana pergerakan operasi SAR.

Kemudian sekitar pukul 07.00 WIT, Tim E PT IWIP melaksanakan pencarian sortie 1 dengan menggunakan Heli PK DAM dari Bandara Cekel Tanjung Uli menuju PNN (Pinto North) dan pukul 07.30 WIT Tim Rescue Basarnas Ternate melaksanakan brifing dengan PT IWIP guna membahas rencana pencarian hari ini.

Proses evakuasi, lanjutnya dilakukan sekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.

Hasil pemantauan udara pada 00° 37 19.8 N / 128° 06 30.0 E terpantau secara visual adanya serpihan yang diduga berasal dari Heli Bell 429 PK-WSW dan pukul 10.50 WIT, Tim SAR gabungan tiba di lokasi dan langsung melaksanakan proses evakuasi.

Pukul 11.59 WIT korban sudah dievakuasi dalam keadaan meninggal menuju ke Kamp PNE, selanjutnya korban dibawa menuju Bandara Cekel.

Pukul 14.05 WIT Heli PK.DAM lepas landas dari PNE menuju Bandara Cekel Tanjung Uli dengan membawa jenazah dan tiba pada pukul 14.20 WIT di Bandara Cekel Tanjung Uli.

Para korban kemudian dibawa menuju RSUD Weda untuk dilakukan proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Maluku Utara.

Dengan telah ditemukan korban, kata dia, maka operasi SAR ditutup dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan kesatuannya masing-masing seperti Kodim 1512/Weda, Polres Kabupaten Halmahera Tengah, Sat Brimob Polda Maluku Utara, Ditpolairud Polda Maluku Utara, dan Komunitas Panjat Tebing Merah Putih (VRI) serta Relawan Bencana Sagea.

Fathur memastikan helikopter milik Helicity, kontraktor PT Weda Bay Nickel (WBN) itu jatuh bukan karena ledakan. Meski begitu sebab pasti helikopter yang menyuplai logistik dan penumpang di area pertambangan itu belum diketahui.

Menurut dia, pada saat lepas landas memang kondisi cuaca baik, akan tetapi setelah terbang kondisinya berubah menjadi berangin dan hujan sehingga heli mengalami hilang kontak.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar