Anggota Bawaslu RI Sarankan Masyarakat Tonton Film Dirty Vote

Rabu, 14/02/2024 05:30 WIB
Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Bawaslu: Potensi Pidana Pemilu. (RRI.co.id).

Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Bawaslu: Potensi Pidana Pemilu. (RRI.co.id).

Jakarta, law-justice.co - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu RI), Lolly Suhenty menyatakan bahwa film dokumenter Dirty Vote sebagai otokritik terhadap Bawaslu.

Pasalnya menurut dia, film itu turut menyoroti peran pengawasan lembaga pengawas pemilu itu.

"Film (Dirty Vote) itu menjadi kritik kepada Bawaslu, karena kerja Bawaslu salah satu yang dipotret," katanya, saat ditemui di sebuah hotel di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Februari 2024.

Menurut dia kritik itu, menjadi refleksi dan evaluasi terhadap kinerja Bawaslu dalam proses pengawasan pemilihan umum atau Pemilu 2024.

"Kami bahkan, misalnya ada yang belum tonton, kami menyarankan supaya tonton," ujar Lolly.

Perihal film Dirty Vote yang disutradarai Dandhy Laksono itu, Menurut dia menjadi bahan kritik serta otokritik terhadap penyelenggaraan pemilu yang akan dijalankan oleh Bawaslu.

Dia menyatakan, dalam konteks kinerja dan kewenangan Bawaslu, dia menegaskan, pihaknya akan selalu siap untuk mempertanggungjawabkan semua kerja yang sudah dijalankan.

Terutama kata dia, dalam konteks penyelenggaraan pemilu.

"Yang dididik dalam film itu," ujar dia.

Film Dirty Vote menampilkan tiga pakar hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Film itu dirilis Ahad, 11 Februari 2024.

Ketiga pakar hukum tersebut menjelaskan sejumlah data dan menguraikan berbagai dugaan pelanggaran hukum yang terjadi pada Pemilu 2024. Mereka juga menjelaskan potensi-potensi kecurangan pada pesta demokrasi kali ini.

Sebelumnya Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyarankan supaya pemerintah untuk memperhatikan dengan baik kritik yang disampaikan melalui film Dirty Vote mengenai kecurangan Pemilu 2024. Ma’ruf mengatakan yang paling penting pemilu berjalan lancar dan tidak menimbulkan perpecahan.

“Saya harapkan bahwa keinginan lebih baik itu harus direspons dengan baik juga,” kata Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta usai rapat koordinasi perempuan remaja dan perempuan Majelis Ulama Indonesia pada Senin, 12 Januari 2024.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar