Buntut Boikot Anti Israel, Penjualan Unilever di RI Anjlok 15 Persen

Senin, 12/02/2024 10:37 WIB
Unilever Indonesia. (Istimewa).

Unilever Indonesia. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, Unilever melaporkan kinerja penjualan mereka di Indonesia pada triwulan keempat 2023 tertekan imbas aksi boikot yang dilakukan masyarakat buntut perang Israel dengan Hamas.

Perusahaan pembuat Vaseline, sabun Dove, deodoran Rexona, dan produk kebutuhan rumah tangga lainnya ini mengatakan imbas aksi itu, penjualan di Indonesia turun 15 persen dalam tiga bulan terakhir tahun lalu.

Unilever mengatakan penurunan penjualan di Indonesia terjadi karena konsumen menghindari merek produk mereka sebagai respons terhadap situasi geopolitik di Gaza.

"Di Indonesia, kami melihat penurunan penjualan sebesar dua digit pada kuartal keempat karena penjualan beberapa perusahaan multinasional terkena dampak kampanye konsumen yang terfokus secara geopolitik," kata CEO Unilever, Hein Schumacher Kamis (8/2) seperti dikutip dari CNN.com.

Tidak hanya Unilever, tekanan kinerja akibat aksi boikot produk yang dikaitkan masyarakat dengan Israel juga terjadi pada perusahaan lain. Salah satunya, McDonald`s.

Mereka mengaku mengalami tekanan bisnis yang hebat di Timur Tengah karena aksi itu.

Tekanan sama juga dialami KFC dan Pizza Hut.

Mereka mengatakan penjualan jaringan usaha perusahaan di beberapa negara terdampak oleh imbas aksi boikot. Starbucks juga mengatakan pendapatannya lebih rendah karena alasan serupa.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar