Heboh Beras Premium Langka, Bulog Bantah SPHP Ikut Hilang dari Pasaran

Minggu, 11/02/2024 14:39 WIB
Dirut Bulog Pastikan Tak Ada Atribut Kampanye di Bansos Beras. (Inews).

Dirut Bulog Pastikan Tak Ada Atribut Kampanye di Bansos Beras. (Inews).

Jakarta, law-justice.co - Direktur Utama (Dirut) Bulog, Bayu Krisnamurthi dengan tegas membantah soal isu langkanya beras premium di sejumlah ritel modern, terutama beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) yang dikemas oleh Bulog.

Dia mengatakan, berdasarkan pantauannya, beras premium dari Bulog itu masih tersedia di berbagai ritel modern di Indonesia.

Dia kemudian menunjukkan bukti, beberapa gambar tersedianya beras SPHP di sejumlah ritel modern di Indonesia.

Seperti di Manna Kampus Palagan Yogyakarta, MTA Mart Kabupaten Agam Sumatera Barat, dan ritel modern di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Bayu mengatakan, gambar itu diambil pada Sabtu malam, 10 Februari 2024.

"Sebenarnya tidak ada kelangkaan di retail modern sebagaimana gambar di atas (gambar per tadi malam)," ujar Bayu kepada Tempo pada Minggu, 11 Februari 2024.

Meski demikian, Bayu tak menampik jika kemungkinan ada beberapa ritel yang stok beras premium jenis SPHP-nya habis. Namun, hal itu bukan karena kekurangan pasokan dari Bulog.

"Beberapa toko retail tampaknya mungkin agak lambat mengisi ulang berasnya sehingga terasa agak berkurang jumlahnya," ujar Bayu.

Keterlambatan itu, kata Bayu, kemungkinan karena libur panjang selama empat hari sejak Kamis, 8 Februari 2024.

"Termasuk bank yang tidak membuka pelayanan, dan Imlek, yang bagi temen-temen pedagang yang merayakan itu bener-bener tidak ada kegiatan," ucap dia.

Bayu memastikan, stok beras premium di ritel-ritel modern akan kembali seperti biasanya pada Senin, 12 Februari 2024.

"Insya Allah Senin besok sudah akan normal kembali," kata Bayu.

Adapun Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia alias Aprindo mengakui peritel kesulitan memperoleh pasokan beras premium lokal kemasan lima kilogram. Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey menjelaskan penyebabnya.

"Keterbatasan supply beras tersebut disebabkan saat ini belum masa panen yang diperkirakan terjadi pada pertengahan Maret 2024," ujar Roy dalam keterangan resminya kemarin.

Kelangkaan diperparah dengan dengan belum masuknya beras SPHP yang dikemas dan didistribusikan oleh Bulog. Harga eceran beras SPHP, yang kini sudah masuk di ritel modern sendiri sebesar Rp 10.900 per Kg. Jauh di bawah harga eceran tertinggi beras premium reguler, yaitu Rp 13.900 per kilogram di Jawa.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar