Akibat Krisis Makanan, Warga Gaza Disebut-sebut Terpaksa Makan Rumput

Minggu, 11/02/2024 08:49 WIB
Akibat Krisis Makanan, Warga Gaza Disebut-sebut Terpaksa Makan Rumput. (blog.npc.id).

Akibat Krisis Makanan, Warga Gaza Disebut-sebut Terpaksa Makan Rumput. (blog.npc.id).

Jakarta, law-justice.co - Dalam beberapa waktu terakhir, warga Palestina di Jalur Gaza dilaporkan terpaksa makan rumput karena krisis makanan hebat imbas agresi Israel.

Seperti melansir cnnindonesia.com, warga Gaza semakin kesulitan mendapat bantuan kemanusiaan karena serangan-serangan Israel yang tiada henti, yang kini bahkan mulai menyasar Rafah.

Rafah adalah wilayah ujung selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir. Wilayah ini menjadi lokasi pengungsian bagi sekitar 1,3 juta warga Gaza serta menjadi pintu masuk bagi bantuan kemanusiaan.

"Masyarakat sekarang sangat putus asa sehingga mereka makan rumput sebagai upaya terakhir untuk mencegah kelaparan," kata koordinator advokasi dan komunikasi di ActionAid Palestine, Riham Jafari.

Dalam laporannya, ActionAid juga memperingatkan serangan-serangan Negeri Zionis yang menyasar Rafah bakal menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk bagi jutaan warga sipil yang mencari perlindungan di sana.

Salah satunya, warga berpotensi mengidap penyakit menular lantaran ratusan orang menggunakan satu toilet yang sama.

"Setiap orang di Gaza sekarang kelaparan, dan orang-orang hanya mendapat 1,5 hingga 2 liter air yang tidak aman setiap hari untuk memenuhi semua kebutuhan mereka," demikian laporan ActionAid, seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (10/2).

Selain itu, warga juga tak memiliki pakaian yang memadai untuk menghindari cuaca dingin dan hujan.

"Kami sangat prihatin dengan laporan potensi invasi darat di Rafah dan peningkatan serangan udara di wilayah tersebut. Mari kita perjelas: setiap peningkatan serangan di Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta orang mengungsi, akan menjadi bencana besar. Ke mana lagi penduduk Gaza yang kelelahan dan kelaparan harus pergi?" ucap Jafari.

Agresi Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan 27.947 orang. Lebih dari 12 ribu di antaranya merupakan anak-anak dan 8.190 lainnya perempuan.

Menurut laporan PBB, serangan Israel di Gaza menyebabkan 85 persen penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan akses kesehatan. Sebanyak 60 persen infrastruktur daerah kantong itu juga rusak atau hancur buntut agresi militer.

Situasi yang sudah mengkhawatirkan ini pun semakin diperparah dengan rencana Israel menyerang Rafah.

Pada Kamis (8/2),Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer merencanakan "evakuasi penduduk" Palestina dari wilayah ujung selatan Gaza itu.

Menurut laporan Al Jazeera Arab, sedikitnya 15 orang tewas dan dalam serangan yang menargetkan rumah-rumah penduduk di Rafah pada Sabtu dini hari.

Sebanyak tujuh orang juga tewas buntut serangan Zionis di sebuah rumah di Al Nasr, wilayah tetangga Rafah.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar