Alvin Lim dan Kate Lim, Ayah dan Anak Pejuang Keadilan Hukum

Harus Ada Pengacara yang Berani Melawan Mafia Hukum

Senin, 05/02/2024 10:08 WIB
Alvin Lim bersama putrinya  Kate Victoria Lim (YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat via Ayojakarta)

Alvin Lim bersama putrinya Kate Victoria Lim (YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat via Ayojakarta)

law-justice.co - Jagat hukum Indonesia digegerkan oleh tampilnya sosok muda belia yang dengan berani menantang aparat hukum demi membela ayahnya. Kate Victoria Lim siswa sebuah SMA Swasta di Tangerang bahkan berani menantang Kapolri Listyo Sigit untuk berdebat mengenai kasus yang menjerat ayahnya Alvin Lim. Alvin dikriminalisasi diduga terkait dengan aktifitasnya yang getol membela korban investasi bodong dan penipuan asuransi. Kini, Alvin Lim dan Kate Lim menjadi pasangan anak dan bapak yang getol menyuarakan perlawanan terhadap mafia hukum.

Perjuangan Kate membela ayahnya tidak main-main. Gadis usia belasan tahun ini tak hanya melakukan perlawanan melalui ruang-ruang podcast di sejumlah podcaster ternama, sebut saya Uya Kuya, Deddy Mulyadi, Irma Hutabarat, Dokter Richard dan Ade Armando. Dia juga tak segan turun ke jalan, bersama korban investasi bodong yang merupakan klien ayahnya.

Dalam podcast-podcast dan orasi-orasi di lapangan, terlihat kecerdasan dan keberanian Kate. Dia tak terlihat gentar saat menyampaikan pendapatnya. Juga tak tampak grogi meskipun dia mesti berteriak lantang di jalanan. Materi-materi dapat dibawakan dengan lugas dan bernas. Tampak jelas kecerdasan dan keberaniannya.

Kate Victoria Lim, anak dari pengacara Alvin Lim mendatangi Mabes Polri pada Selasa (29/8/2023) untuk memberikan undangan debat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait kasus yang menjerat ayahnya. (Detik)

Saat dijumpai di kantornya di kawasan Karawaci, Tangerang, Alvin Lim mengaku tak heran jika anaknya bisa memiliki keberanian dan kecerdasan seperti itu. “Dia sudah terlatih untuk mendampingi saya. Sejak kecil dia sudah sering ikut hadir menyaksikan persidangan. Dia juga rajin diskusi dengan klien ataupun pengacara di kantor ini,” ujarnya.

Interaksinya dengan para pencari keadilan, membuat Kate tidak ragu untuk tampil ke depan membela ayahnya. Kombinasi perjuangan online melalui podcast dan medsos, serta aksi turun ke jalan membuahkan hasil manis.

PK yang dilayangkan oleh Kate disambut positif oleh Mahkamah Agung. “Saya di bantu oleh tim LQ Indonesia Lawfirm dengan pemohon Advokat Rustina Haryati, SH menghadap Perwakilan Ketua MA dan meminta keadilan untuk diberikan kebijakan perkara ayah saya yang dituduhkan ikut serta memalsukan KTP karena memberikan alamat kantor ke kliennya,” ujar Kate sebagaimana dilansir Wartasidik.

Menurutnya, adalah hal umum dan wajar semua pengacara memberikan alamat kantor ke semua kliennya. Juga di dakwaan jaksa tertulis kliennya bilang boleh gunakan alamat kantor tapi bukan untuk yang aneh-aneh. “Jadi jelas tidak ada mens rea dari ayah saya untuk ikut serta dalam memalsukan ktp. Apalagi dalam persidangan terungkap ketua RT lah yang membuat ktp palsu dan justru tidak di proses hukum,” ujar Kate.

“Kami bertemu perwakilan Ketua MA dan menjelaskan duduk perkara dan kejanggalan dalam kasus ini, dan kami dijanjikan akan di tinjau ulang oleh MA melalui proses PK. Diberitahukan Karena ayah saya sudah menjalani tahanan jadi tidak mungkin mendapatkan keputusan bebas sehingga putusan terbaik nantinya adalah penyesuaian pidana sesuai masa tahanan yang sudah dijalani ayah saya. Sehingga keluar putusan PK, 2 tahun pidana,” Ujar Kate Lim

Setelah PKnya dikabulkan, Alvin dapat menghela udara kebebasan pada 26 Desember 2024, setalah mendapat remisi Natal. Dari putusan PK itu, MA memangkas hukuman Alvin Lim menjadi 2 tahun penjara. Sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara terkait kasus pemalsuan surat.

Keluar dari lapas, tak lantas membuat Alvin melempem. Dia menyatakan, sedari mula dia sudah dedikasikan kantor hukum LQ miliknya untuk terus membela keadilan. “Saya mendeklarasikan LQ ini menjadi law firm  yang lurus, Pak. Tegak lurus pada kebenaran,” tegasnya.

Bukan tanpa alasan jika Alvin memliki itikad seperti itu, sebab dia sendiri mengaku merupakan korban kebengisan mafia hukum. “Saya dulu tidak ada latar belakang hukum. Kuliah saya di AS semuanya di bidang finance dan bisnis,” ujarnya. Alvin kuliah di Amerika Serikat mendapat gelar sarjana ekonomi di UC Berkeley, kemudian dia medapat gelar S2 di Colorado Boulder.

Dia lantas menekuni karier perbankan di AS. Kerja di sejumlah Bank di Amerika. “Wells Fargo, American Express, dan terakhir di US Bank. Jabatan dari paling bawah teller, naik ke customer service ke assistant manager, manager sampai terakhir wakil presiden bank di  US Bank,” ujarnya.

Nah, dia menghadapi persoalan hukum pertama kali justru di tanah air. Bermula dari masalah keluarga sama mantan istr. “Saat dalam proses perceraian itu kita rebutan anak. Nah dari rebutan Anak itulah saya mulai kena terjerat kasus hukum,” ujarnya. Alvin dituding menculik anak kandungnya, Kate Lim.

Dia dikenakan pasalnya penculikan dan dia sempat merasakan ditahan atas tudigan penculikan itu. “Saya ditahan karena dituding menculik anak sendiri. Jadi di situlah saya melihat bagaimana kalau kita enggak ngerti hukum ini dikelabui oleh mafia-mafia ya oknum-oknum aparat situ nah sejak itu saya mulai kuliah hukum,” ujarnya.

Drama keluaraga ini, menurutnya, turut mempererat hubungannya dengan Kate puteri semata wayangnya itu. Menurut Alvin, karena Kate sudah ditinggal mamanya sejak masih kecul, jadi  dekat sekali ke dia. Dia merupakan orang tua tunggal dan membersarkan Kate sendiri. “Dari dulu, saya waktu awal enggak punya uang sekalipun cuma naik motor dia berdua tuh naik motor bareng,’ katanya.

Kate Lim saat menggelar aksi bersama sejumlah elemen masyarakat dan pengacara di depan Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin 31 Oktober 2022. (Reqnews)

Hal ini turut berperan pada pertumbuhan Kate, sejak kecil sudah terbiasa hidup Mandiri. “Sejak umur 3 tahun aja saya sudah enggak suapin dia saya suruh dia makan sendiri gitu loh. Jadi dia makan sendiri. Pintar gitu loh jadi memang,” ujar Alvin. Kate dilatih sejak dini untuk bermandiri jadi sehingga hal-hal yang tadinya anak kecil masih disuapin masih apa ini dia sudahud bisa lakukan sendiri jadi memang dari kecil terlatih.

Dia juga mengaku telah membekali Kate dengan ilmu hukum dan keuangan sejak dini. “Nah kalau setiap weekend, saya sering ajairin Kate ilmu hukum. Saya ajarin dia juga investasi keuangan ini bagaimana saham itu gimana option itu gimana,” katanya.

Hal ini pula yang lantas membangun dan membentuk persepsi yang solid di Kate untuk berprofesi sepeti ayahnya. Dia telah memiliki mindset untuk menjadi pengacara sejak usia muda. “Kalau liburan dia ikut saya ke kantor nanti ketemu sama lawyer lain, dia lihat kerjaan lawyer lain gitu. Jadi karena dia tahu gedenya dia harus jadi lawyer, makanya dia fokus ke situ. Dia bilang papi kan punya kantor hukum nanti kan aku kalau udah gede pasti kerja di situ. Ya udah deh aku enggak ke mana-mana lagi,” ujar Alvin menirukan tutur Kate.

Di sisi lain, kate mengaku sangat megagumi sosok ayahnya. "Yang membuat saya kagum, Pak Alvin selain cerdas secara akademik, S1 di UC Berkeley dengan GPA 4.0, angka sempurna, juga merupakan mantan wakil Presiden Bank of America di usia 24 tahunan. Beliau memiliki sisi lembut. Dia sangat sayang sama anak perempuannya," ujar Kate sebagaimana dilansir barometerindonesianews.

Kini, kiprah ayah dan anak ini akan semakin menjadi tumpuan harapan sejumlah pencari keadilan. Itikad baik dan perlawanan yang konsisten dari ayah dan anak ini diharapkan mampu menjadi inspirasi yang menjadi magnet perlawanan terhadap mafia hukum. Sekaligus motifasi bagi penegak hukum, baik aparat penegah hukum, hakim, juga pengacara, untuk berani tampil lantang membela kebenaran dan keadilan.

(Bandot DM\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar