Muncul Isu Keretakan Antara Jokowi dan Ma`ruf Amin Terkait Pilpres

Minggu, 21/01/2024 18:55 WIB
Presiden Jokowi dan Wapres Ma`ruf Amin (foto: parlementaria)

Presiden Jokowi dan Wapres Ma`ruf Amin (foto: parlementaria)

Jakarta, law-justice.co - Wapres Ma’ruf Amin tampak menunjukkan sikap bertolak belakang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal preferensi politiknya. Sikap berbeda yang dimaksud bisa terlihat saat Ma’ruf Amin datang ke Hari Ulang Tahun (HUT) PDI-P ke 51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024) lalu. Sementara, Jokowi sengaja tak diundang oleh PDI-P dalam momen tersebut karena sudah lebih dulu memiliki jadwal kunjungan kerja ke Filipina.

Kehadiran Ma’ruf di HUT PDI-P pun sempat mendapatkan perhatian lebih dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. “Yang terhormat, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Profesor Doktor Kiai Haji Ma’ruf Amin,” sapa Megawati disambut tepuk tangan kadernya.

Megawati sempat jeda sejenak, kemudian melanjutkan sapaannya ke Ma’ruf sambil tersenyum, “Yang bersedia hadir”. Ucapan itu disambut anggukan dan senyum dari bibir Ma’ruf yang duduk di kursi undangan barisan depan. Tak hanya itu, Ma’ruf juga berpose salam metal tiga jari khas PDI-P saat berfoto dan menerima tumpeng pertama dari Megawati.

Adapun hubungan Jokowi dengan PDI-P selaku partai pengusungnya sejak menjadi wali kota solo, gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua periode, dikabarkan merenggang belakangan ini. Keretakan hubungan itu usai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju dalam pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto. Di sisi lain, PDI-P mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sebelumnya, bahkan Jokowi dan Ma’ruf berbeda pandangan dalam merespons debat Pilpres yang ketiga. Ma’ruf menyebutkan debat berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan Jokowi berpikir sebaliknya. Bahkan, katanya, suasananya lebih hidup dibanding saat dirinya ikut pada Pilpres 2019 lalu.

“Kalau saya melihat perdebatannya bagus, terbuka dan artinya mereka berdebat terutama sesi perdebatan itu menurut saya menarik, dibanding dulu waktu saya. Sekarang lebih hidup perdebatannya,” kata Ma’ruf beberapa waktu lalu.

Adapun Jokowi bilang debat pilpres yang menghadirkan para capres dengan tema pertahanan hingga geopolitik berlangsung tidak produktif. Debat hanya menunjukkan strategi menjatuhkan lawan, alih-alih menyentuh konteks masalah secara mnedalam.

"Saya kira (jika menyerang personal, red) kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa,"kata Jokowi pada awal Januari.

Ma’ruf juga sempat menyoroti netralitas Jokowi dalam Pilpres 2024. Di saat bersamaan, publik mengkritik cawe-cawe presiden karena dianggap membahayakan demokrasi. Ma’ruf tidak menafikan bahwa ada konflik kepentingan antara Jokowi dan Gibran. Sehingga, tidak heran jika Jokowi kecenderungannya bakal mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

“Itu kan namanya juga pandangan, saya kira pandangan seperti itu logis saja. Orang tua bagaimana kalau anaknya berkontestasi, masa enggak membela, itu kan pandangan publik. Itu saya kira sah-sah saja muncul,” kata Ma’ruf dikutip Jumat (29/12/2023).

Menurut Ma’ruf, sah-sah saja jika masyarakat punya kekhawatiran terkait hal tersebut. Meski begitu, Ma’ruf bilang, Presiden telah angkat bicara terkait ini. Jokowi mengatakan bahwa dirinya netral dan tak memihak salah satu pasangan capres-cawapres. “Pernyataan dari Presiden sudah ada, bilang netral. Publik khawatir, ini kan sama-sama bisa, kemungkinan itu ada,” ujarnya.

Ma’ruf mengatakan, komitmen Presiden tersebut tinggal menunggu pembuktian. Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak ikut mengawasi jalannya pemilu presiden. Bukan hanya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang turun tangan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. “Sekarang kan kalau pernyatannya Presiden, semua netral, pernyataannya. Apa nanti di lapangannya seperti itu? Saya kira kembali lagi Bawaslu, nanti Bawaslu yang akan mengawasi. Jadi nanti pernyataan Presiden dengan kondisi di lapangan tinggal di kroscek,” kata Ma’ruf.

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar