Prabowo Sebut Dirinya & Jokowi Suri Tauladan Bagi Pemimpin Kedepan

Minggu, 21/01/2024 11:45 WIB
Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mendatangi kediaman Prabowo Subianto, Kamis (27/4/2023) sore memakai seragam yang sama dikenakan seluruh kader-kader Gerindra. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan secara resmi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai kader sekaligus dilantik sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra. Robinsar Nainggolan

Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mendatangi kediaman Prabowo Subianto, Kamis (27/4/2023) sore memakai seragam yang sama dikenakan seluruh kader-kader Gerindra. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan secara resmi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai kader sekaligus dilantik sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto blak-blakan membeberkan bagaimana hubungan dirinya dengan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu saling bersaing, namun Jokowi mengajak Prabowo gabung ke kabinet menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).

"Saya sendiri beberapa kali berseberangan dengan Pak Jokowi, saya bersaing dengan beliau, saya berkompetisi, tapi akhirnya beliau mengajak saya bersatu, demi rakyat Indonesia saudara-saudara," ujarnya.

Dia menyatakan bahwa dirinya dan Presiden Jokowi sebagai suri tauladan bagi masyarakat menjadi contoh pemimpin kedepannya, hal tersebut disampaikan dalam acara `Menyapa Relawan TKD se-Kalimantan Selatan di GOR Rudy Resnawa, Banjarbaru Kalimantan Selatan Sabtu (20/01/2024).

"Kita, Pak Jokowi dan saya, kita telah memberi contoh, suri tauladan bahwa pemimpin itu harus bersatu demi rakyatnya saudara-saudara sekalian. Kita bersaing untuk kebaikan, kita bersaing untuk mengabdi," kata Prabowo.

Capres 02 mengungkapkan menjadi pemimpin harus bersatu bukan sebaliknya yang justru saling menjelekkan. Menurutnya persatuan menjadi penting dalam memperjuangkan kebaikan untuk rakyat.

"Tapi kita bersaudara kita harus bersaudara, kita harus bersahabat, kita harus rukun, kita harus bersatu kita tidak boleh saling menjelek-jelekkan," ucap Prabowo.

Menurutnya saling menjelekan sesama anak bangsa tidak ada untungnya, seraya Prabowo memberikan contoh.

"Kalau kita saling menjelek-jelekkan, kapan selesainya? Si a, menjelekkan si b, emangnya b bukan manusia? Kalau b sakit hati, b menjelekkan si a, a menjelekkan si b, kapan selesainya saudara sekalian?" ungkap Prabowo.

Dikasih Nilai Rendah, Difitnah, Diolok-olok, Dijelek-jelekan, Saya Tidak Gentar!

Selain itu, dia menyinggung soal dirinya yang sering mendapatkan olok-olohan dari pihak lain.

Meskipun banyak mendapatkan serangan, Prabiwo mengatakan hak tersebut tak mempengaruhi semangatnya sama sekali.

Dalam acara Konsolidasi Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024), Prabowo mengaku tak gentar akan hal itu.

"Saya tidak gentar. Saya difitnah, dihujat, diolok-olok, dijelek-jelekkin, saya tidak gentar," tegas Prabowo.

Dia juga menyinggung soal diberi nilai rendah oleh lawannya Anies Baswedan, capres nomor urut 1. Ketua Umun Partai Gerindra itu mengaku tak gentar meskipun mendapatkan nilai rendah dari orang lain.

"Dikasih nilai rendah, saya tidak gentar. Yang saya takut, hanya Tuhan yang Maha Kuasa," tegas Prabowo.

Dalam acara konsolidasi tersebut, Prabowo mengatakan akan berbakti dan membantu rakyat di sisa hidupnya.

"Saya hanya minta satu dari Yang Maha Kuasa, Ya Allah sebelum kau panggil aku, berilah saya kesempatan untuk berbakti, untuk rakyat saya. Berilah saya kesempatan untuk membantu rakyat saya, menghilangkan kemiskinan, karena itu sisa hidup saya, itu tujuan saya. Terserah orang mau kasih saya nilai berapa, terserah," tutupnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan menilai kinerja Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan “11 dari 100” pada Debat Capres III, Minggu (1/7/2024).

Pernyataan tersebut mengundang berbagai opini. Perwira TNI Ngamuk Kemenhan Dinilai Rendah Pengamat Militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menanggapi soal penilaian Capres 1, Anies Baswedan dan Capres 3, Ganjar Pranowo terhadap kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto. Menurutnya apa yang dilakukan oleh Anies dan Ganjar di debat Capres ketiga beberapa waktu lalubmerupakan hal yang blunder.

Menurutnya nilai jeblok yang diberikan Anies dan Ganjar tersebut menyebabkan sejumlah petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) marah hingga merasa tidak dihargai.

“Beberapa petinggi perwira TNI itu sampai kemudian mengirim WA (WhatsApp) ke saya, dia bilang ‘ini sama saja tidak menghargai apa yang dilakukan Mabes TNI, Mabes Angkatan Darat, Mabes Angkatan Laut dan Mabes Angkatan Udara’,” kata Selamat Ginting dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dikutip Rabu (17/1/2024).

Ia menyebut dalam pesan tersebut sejumlah petinggi TNI mengadu bahwa nilai merah yang diberikan kepada Kemenhan sama dengan menjatuhkan moral prajurit.

“Karena Kementerian Pertahanan itu membangun kekuatan, Mabes TNI adalah pengguna kekuatan dan Mabes angkatan adalah Pembina kekuatan, mereka merasa pemberian nilai 5 dan pemberian nilai 11 adalah menjatuhkan nilai moral mereka,” jelasnya.

“Ini akan terpengaruh dalam keluarga-keluarga tentara dalam artian ‘kerja kami tidak dinilai secara baik oleh orang yang punya ambisi menjadi presiden’, itu pesan yang saya dapat di WA kemarin," sambungnya.

Sebelumnya, capres nomor 1, Anies Baswedan memberikan raport merah terkait kinerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Awalnya, Anies bertanya terkait kinerja Menhan Prabowo. Lalu Ganjar memberi nilai 5.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar