TPN Ganjar Dukung Sekjen PBNU soal Jangan Pilih Paslon Pilihan Baasyir

Kamis, 18/01/2024 08:23 WIB
abu bakar baasyir (Kompas)

abu bakar baasyir (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa sependapat dengan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang meminta warga NU tak memilih calon yang didukung Abu Bakar Ba`asyir dan Amien Rais di Pilpres 2024.

Sebagai informasi, calon yang didukung Abu Bakar Ba`asyir dan Amien Rais di Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara Hasto merupakan sekjen PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Iya itu setuju dengan Gus Ipul, itu top itu Gus Ipul," katanya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).

Disisi lain, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid juga mendukung pernyataan Gus Ipul.

Dia berpendapat kelompok yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila tak perlu diberikan ruang dalam kontestasi politik.

"Kalau sebagai Sekjen PBNU, saya rasa memang secara normatif kita memang mendukung. Tidak ada, apa ya namanya, dalam politik ini semua yang berhaluan melawan Pancasila saya rasa tidak perlu diberikan ruang terlalu besar dalam panggung politik di Indonesia," ujarnya di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).

Dia mengatakan filosofi dasar Indonesia adalah Pancasila, sehingga kelompok yang berseberangan itu patut diwaspadai lantaran mereka memiliki agenda-agenda terselubung.

"Jadi dalam konteks itu, ucapan Gus Ipul itu sebetulnya sebagai Sekjen PBNU sudah pas," ucap Yenny.

Cak Imin nilai jargon PBNU netral tak konsisten

Sementara itu, Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menganggap Gus Ipul tak konsisten dengan sikap PBNU menyusul pernyataannya itu.

"Saya kira itu mengada-ada. Dan tidak konsisten dengan statement sebelumnya bahwa PBNU netral," kata Cak Imin di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (17/1).

Cak Imin lantas mengingatkan bahwa PBNU telah mengambil sikap untuk tak berpihak di Pilpres. Baginya, jika ada oknum yang berpihak di Pilpres sebagai tindakan yang memalukan.

"Keberpihakan itu memalukan. Karena sejak awal PBNU itu seharusnya tak harus berpihak," kata dia.

Sebelumnya Gus Ipul meminta seluruh warga NU menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2024 dengan memilih calon yang sesuai dengan kaidah ke-NU-an.

Namun, secara spesifik ia meminta warga NU tak memilih paslon yang didukung oleh Abu Bakar Baasyir.

"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Ba`asyir misalnya, apalagi ada Amien Rais-nya juga," kata Gus Ipul melalui keterangannya, Selasa (16/1).

Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Buni Yani menyatakan Amien Rais dan Abu Bakar Ba`asyir juga menganut paham Islam ahlussunah waljamaah (Aswaja) yang sama dengan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang meminta Nahdliyin tak memilih paslon yang didukung Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais.

Sejauh ini paslon yang didukung dua sosok itu adalah capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Karena Gus Ipul sudah menyebut nama orang, yaitu Pak Amien dan Ustaz Abu Bakar Baasyir, yang kita sama-sama tahu adalah orang Islam juga, dan perlu saya garis bawahi bahwa keduanya menganut Islam ahlussunah waljamaah," kata Buni Yani kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/1).

Amien Rais kini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Ummat.

Amien dan Partai Ummat telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Sama seperti Amien, belum lama ini putra dari Abu Bakar Baasyir menyebut ayahnya mendukung pasangan AMIN di Pilpres 2024.

Buni Yani lantas mempertanyakan pernyataan Gus Ipul yang menyarankan warga NU tak boleh memilih yang sama dengan Amien maupun Baasyir. Padahal, ia melihat bersatunya umat Islam di Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah telah menggembirakan.

"Seharusnya Gus Ipul ikut berbahagia melihat persatuan umat ini. Gus Imin yang dari NU lalu didukung oleh Partai Ummat dan PKS membuat umat Islam merasa bahwa persatuan umat kembali hadir di Tanah Air," kata dia.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar