Sudah Ada 345 Surat Minat Investor Investasi di IKN, 60% Domestik

Selasa, 16/01/2024 19:23 WIB
Pemerintah terus menggeber proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sesuai amaran UU IKN, terhitung awal tahun 2024 pusat Pemerintahan RI sudah mesti hijrah kota baru di Kalimantan Timur ini. Presiden Joko Widodo sempat menyatakan sudah ngebet ingin segera pindah dan merayakan HUT RI Ke 79 17 Agustus 2024 di IKN yang baru. Sebagai salah satu proyek mercusuar Era Jokowi, bagaimana perjalanan proyek ini di tengah wacana tentang anggaran dan pengawasan?

Pemerintah terus menggeber proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sesuai amaran UU IKN, terhitung awal tahun 2024 pusat Pemerintahan RI sudah mesti hijrah kota baru di Kalimantan Timur ini. Presiden Joko Widodo sempat menyatakan sudah ngebet ingin segera pindah dan merayakan HUT RI Ke 79 17 Agustus 2024 di IKN yang baru. Sebagai salah satu proyek mercusuar Era Jokowi, bagaimana perjalanan proyek ini di tengah wacana tentang anggaran dan pengawasan?

Jakarta, law-justice.co - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan minat investor pada proyek IKN terus meningkat. Setidaknya, saat ini sudah ada 345 surat minat atau letter of intent (LoI) yang siap ikut serta bangun IKN.

Seperti yang diketahui hingga 15 Desember 2023 lalu, proyek IKN sudah mencapai 328 LoI, yang mayoritas berasal dari investor domestik.

"Total LoI 345, breakdown rata-rata masih sekitar 60% domestiknya, asing sisanya sekitar 40% (138 investor)," jelas Deputi Investasi bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono dalam konferensi pers, Selasa 16 Januari 2024.

Agung menyatakan investor terbanyak masih berasal dari Singapura, Jepang, Malaysia, China, dan Korea Selatan. Kemudian bertambah dari Brunei Darussalam dan Arab Saudi.

Mantan bos Jababeka Infrastructure ini juga menampik isu investor asing belum berprogres pada proyek IKN. Menurutnya, sudah ada investor China yang telah selesai melakukan feasibility study.

Investor China yang dimaksud adalah Citic Construction dan investor Malaysia adalah Maxim & IJM membangun hunian ASN.

"Nanti akan tender untuk memastikan yang terbaik," kata Agung. "Ada dari China juga dari Malaysia asing yang berproses. Jadi ya itu sudah nyata, sudah berjalan," sambungnya dikutip dari CNBC Indonesia.

Agung juga mengabarkan investor dari Brunei Darussalam dan Arab Saudi menyatakan minat membangun hunian dengan nilai investasi di kisaran Rp 4,5 triliun - Rp 7 triliun. Biaya investasi nantinya tergantung dari harga tanah dan studi kelayakan yang dilakukan.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar