Mahfud MD Singgung HAM & Gaya Hidup Mewah, Sindir Paslon Siapa?

Selasa, 16/01/2024 12:47 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD di acara Reuni Alumni Universitas Brawijaya di Bilangan Senayan Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Menkopolhukam Mahfud MD di acara Reuni Alumni Universitas Brawijaya di Bilangan Senayan Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Jakarta, law-justice.co - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyinggung kandidat lain soal Hak Asasi Manusia (HAM) hingga hidup mewah.

Pernyataan itu disampaikan Mahfud seperti dalam video yang diunggah di akun TikTok @mohmahfudmdofficial pada Senin (15/1).

Dalam video itu, Menko Polhukam itu mengatakan, terdapat sekitar 1.000 pemuda dari berbagai organisasi, civil society kepemudaan, kemahasiswaan, dan beberapa organisasi pemuda lainnya yang hadir dalam acara tersebut.

Mahfud menyebut, para pemuda merupakan pemilih yang cerdas, dan dapat memberitahu kepada lingkungannya, keluarganya, dan saudaranya untuk memilih capres-cawapres yang benar.

"Seperti yang saya katakan tadi, anak-anak muda seperti ini pasti mengerti visi dan misi yang tertulis itu belum tentu cocok dengan karakter orang yang membawa visi dan misi," kata Mahfud saat datang ke acara yang yang dihadiri sekitar 1.000 pemuda dari berbagai organisasi.

Karena, kata Mahfud, bisa saja visi dan misi dituliskan oleh orang lain, tanpa berdialog dengan pengalamannya.

"Misalnya, orang harus, bisa nggak percaya, `saya mau menegakkan hukum`, tapi dia sendiri adalah pelanggar hukum. Misalnya, `saya akan memberantas korupsi`, padahal dia sendiri terlibat korupsi dengan berbagai caranya," tutur Mahfud.

Contoh lainnya, kata Mahfud adalah, terkait pernyataan "akan membangun demokrasi", padahal orang yang menyebut kalimat itu sendiri mengintimidasi orang agar memilihnya.

"`Saya mau menjunjung tinggi HAM`, padahal dia sendiri pelanggar HAM. `Saya mau hidup sesuai dengan ekonomi rakyat yang sederhana`, padahal dia sendiri hidupnya glamor hidup mewah. Dan seterusnya," kata Mahfud.

Untuk itu, Mahfud mengingatkan para pemuda untuk memilih capres-cawapres melihat dari track record-nya, bukan hanya visi dan misi.

"Anak-anak muda nih tadi yang berkumpul di sana adalah anak-anak cerdas yang bisa diberi pengertian-pengertian sederhana, agar di depan memilih itu adalah yang dipentingkan track record. Visi misi itu penting, tapi lebih penting track record-nya," pungkas Mahfud.

Namun demikian, Mahfud MD tidak menyebutkan kandidat mana yang dia maksud bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan tersebut.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar