Korea Siaga Perang, Korsel Evakuasi Warga di Perbatasan

Jum'at, 05/01/2024 14:48 WIB
Wilayah perbatasan Korea Utara, Korea Selatan dan Jepang (Dok.Sindo)

Wilayah perbatasan Korea Utara, Korea Selatan dan Jepang (Dok.Sindo)

Jakarta, law-justice.co - Semenanjung Korea kembali memanas. Korea Selatan (Korsel) telah memerintahkan warga sipil di pulau perbatasan barat Pulau Yeonpyeong untuk mengungsi ke tempat perlindungan.

Hal ini dikatakan pejabat Jumat 5 Januari 2024. Itu terjadi di tengah tanda-tanda provokasi militer yang dilakukan Korea Utara (Korut).

"Perintah evakuasi darurat diberikan pada pukul 12:02 siang dan lagi pada 12:30 pada hari Jumat atas permintaan militer Korsel," kata kantor daerah setempat mengutip Yonhap.

"Kami mengumumkan evakuasi tersebut setelah menerima telepon dari unit militer yang mengatakan bahwa mereka melakukan serangan maritim di Pulau Yeongpyeong karena ada situasi dengan provokasi Korea Utara," jelas seorang pejabat.

Mengutip RT, Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul mengatakan bahwa Korut telah meluncurkan sekitar 200 peluru artileri di lepas pantai baratnya pada Jumat pagi. Proyektil tersebut mendarat di perairan di zona penyangga maritim yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan tahun 2018 antara kedua Korea, yang ditarik kembali oleh Korut.

"Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan bahwa seluruh tanggung jawab atas situasi yang memperburuk krisis ini berada di tangan Korea Utara dan sangat mendesak agar hal ini segera dihentikan," kata juru bicara JCS Kolonel Lee Sung Jun.

"Militer Korsel, bekerja dalam koordinasi erat dengan Amerika Serikat (AS), melacak dan memantau aktivitas terkait dan akan melakukan tindakan yang sesuai terhadap provokasi Korut," tambahnya.

Seorang pejabat mengatakan Seoul berencana untuk melakukan latihan tembak sendiri di pulau-pulau perbatasan barat laut di Laut Kuning. Ini sebagai tanggapan terhadap tembakan artileri oleh Pyongyang.

Perintah evakuasi dan laporan penembakan ini muncul setelah latihan militer gabungan AS-Korsel di dekat perbatasan dikutuk oleh Korut sebagai manuver perang yang sembrono. Melibatkan brigade infanteri mekanis Angkatan Darat Korsel dan Tim Tempur Brigade Stryker AS, latihan tersebut dimulai pada 29 Desember di kota perbatasan Pocheon, sekitar 46 km Timur Laut Seoul.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar