Respons Kemenko Marves & Kemnaker soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS

Senin, 25/12/2023 11:41 WIB
Sering Kali Meledak, DPR Desak Audit Semua Smelter China di Indonesia. (Istimewa).

Sering Kali Meledak, DPR Desak Audit Semua Smelter China di Indonesia. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah lewat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akhirnya buka suara soal ledakan tungku smelter yang terjadi di PT ITSS, Sulawesi Tengah. 

Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemnaker, Haiyani Rumondang mengatakan pihaknya menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.

Dia menyatakan bahwa pihaknya akan menurunkan tim pengawas ketenagakerjaan pada Senin (25/12) ini untuk mengetahui masalah yang terjadi.

"Merespons kejadian kecelakaan tersebut, Kadisnaker Provinsi Sulawesi Tengah langsung menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan. Tim Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker juga akan turun Senin," ucap Haiyani, Minggu (24/12) malam.

Disisi lain, selain Kemnaker, tim juga akan diturunkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Kementerian yang dinahkodai oleh Luhut Binsar Pandjaitan itu akan menerjunkan tim untuk mengusut penyebab tungku smelter yang meledak di Morowali. Tim akan berangkat Selasa (26/12) atau Rabu (27/12).

"Iya Selasa/Rabu ini berangkat," kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto, Minggu (24/12) seperti dikutip dari detik.com.

Seperti diketahui, Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak hingga menewaskan 13 orang pekerja pada Minggu (24/12) kemarin.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Agus Nugroho menerangkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai dua gedung PT ITSS.

"Pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang dimaksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran," kata Agus saat memberikan keterangan persnya, Minggu (24/12) malam.

Setelah kejadian itu, kata Agus pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan proses penyelidikan kejadian tungku smelter yang meledak tersebut dengan melibatkan tim Laboratorium Forensik Polri.

"Saat ini kita juga sudah membentuk tim penanganan penyelidikan terhadap perkara ini dengan melibatkan dari polda dengan tim laboratorium dari Makassar," jelasnya.

Selain itu, kata jenderal bintang dua ini pihaknya juga telah mengerahkan tim DVI Polda Sulteng untuk membantu mengindentifikasi para korban meninggal maupun luka-luka.

Haiyani mengatakan ledakan terjadi karena memang industri smelter termasuk industri dengan risiko bahaya tinggi. Karena itu untuk mencegah bahaya, perusahaan wajib menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tinggi.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar