Harbolnas 12.12 Targetkan Rp 25 Triliun

Sabtu, 09/12/2023 22:07 WIB
Ilustrasi: Poster digital Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12. (Tribunnews)

Ilustrasi: Poster digital Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12. (Tribunnews)

law-justice.co - Dalam tiga hari penyelenggaraan Harbolnas 12.12 ditargetkan meraup transaksi Rp 25 triliun. Nilai transaksi perdagangan digital diproyeksikan masih akan meningkat pada tahun mendatang. Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan, Harbolnas 12.12 akan diselenggarakan tiga hari pada Minggu (10/12/2023) hingga Selasa (12/12/2023). Dari kegiatan ini diharapkan transaksi mampu menyentuh Rp 25 triliun. Dua hari pertama, aneka promosi, antara lain potongan harga, ditawarkan untuk produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

”Kami targetkan 70 persen dari transaksi Harbolnas itu produk lokal,” ujar Bima Sabtu (9/12/2023) sebagaimana dikutip dari Kompas.

Selama ini terkait Harbolnas 12.12, produk-produk yang banyak digandrungi konsumen masih berkisar fashion dan perawatan diri (personal care). Namun, barang yang membedakan dengan tahun lalu, alas kaki (footwear) kini turut menyumbang proporsi besar dalam produk-produk yang terjual di lokapasar.

Metode pembayaran yang paling banyak digunakan berupa dompet elektronik. Sebab, dompet elektronik telah bekerja sama dengan tiap platform lokapasar. Preferensi konsumen sudah terbentuk. Posisinya disusul pembayaran melalui akun virtual (virtual account) dan transfer bank, lalu transaksi dengan pembayaran tunai langsung di tempat (cash on delivery/COD).

Meski nilai transaksinya terus meningkat tiap ajang Harbolnas 12.12, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Intan Ayu Kartika mengatakan, produk-produk impor masih lebih diminati konsumen. Hal ini terbukti pula dari persentase nilai penjualan produk lokal dibandingkan dengan total penjualan. Dalam data yang diolah tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, proporsi nilai produk lokal berkisar di angka 45,1 persen hingga 48,3 persen pada 2018-2021.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan, Harbolnas akhir tahun ini akan diikuti lebih dari 500 merek. Target nilai transaksi yang mencapai Rp 25 triliun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 22,7 triliun.

Guna meminimalkan serbuan produk impor, pemerintah mengatur secara keseluruhan barang-barang yang masuk ke dalam negeri, baik daring maupun luring. Pengawasan akan kembali ke pabean (border)dari sebelumnya barang impor diawasi di luar kawasan pabean (post border).

”Diprioritaskan produk-produk (impor) komestik, fashion, tekstil dan produk tekstil, serta aksesori yang membanjiri Indonesia. Utamanya barang-barang yang sifatnya konsumtif sedang dialihkan dari post border jadi border,” tutur Isy.

Berdasarkan laporan Harbolnas 2022 yang dirilis idEA dan NielsenIQ Indonesia, nilai penjualannya mencapai Rp 22,7 triliun. Nominalnya naik Rp 4,7 triliun dibandingkan pada 2021. Penjualan produk-produk lokal juga meningkat Rp 10 triliun dengan kenaikan tertinggi masih dari Jawa sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah penjualan harian bahkan melonjak enam kali dari rata-rata reguler harian.

(Bandot DM\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar