Anies Jawab Kekhawatiran Politik Identitas Usai Hadir di Ijtima Ulama

Jum'at, 24/11/2023 20:59 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar bersama bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menggelar pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (11/9/2023). Hasil pertemuan ini disampaikan oleh Cak Imin. Dia menyebut pertemuan ini juga digunakan sebagai momen saling mengenal antara Anies dan jajaran PKB. Robinsar Nainggolan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar bersama bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menggelar pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (11/9/2023). Hasil pertemuan ini disampaikan oleh Cak Imin. Dia menyebut pertemuan ini juga digunakan sebagai momen saling mengenal antara Anies dan jajaran PKB. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menjawab kekhawatiran politik identitas usai hadir di forum ijtima ulama yang digelar GNPF Ulama hingga PA 212 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Anies menegaskan banyak berjumpa dengan berbagai kelompok dari beragam latar belakang. Menurutnya, tiap warga punya hak yang sama untuk menyampaikan aspirasi kepada tiap pasangan capres-cawapres.

"Seperti juga sekarang, saya berjumpa dengan semua kelompok dari mulai kelompok agama, agama apa saja, kelompok profesi, kelompok profesi apa saja, dari mulai kelompok etnis, etnis apa saja. Saya menempatkan mereka semuanya sebagai warga negara Indonesia yang punya hak yang sama di hadapan para calon," kata Anies di acara Indonesia Milenial and Gen Z Summit di Senayan Park, Jakarta, Jumat 24 November 2023.

Anies bercerita ketika mengikuti Pilkada 2017 lalu mendapatkan dukungan dari berbagai unsur masyarakat yang berasal dari lintas agama, lintas etnis, lintas kelompok, dan lintas profesi.

Ia pun menyatakan saat bertugas di Jakarta membuat kebijakan dengan merujuk prinsip keadilan, kepentingan publik, dan aturan undang-undang.

"Bukan kebijakan berdasarkan aspirasi satu dua kelompok. Silakan dicek saja di Jakarta kemarin," kata dia.

Anies lantas menyoroti negara tidak mau memberikan kesempatan yang sama bagi kelompok-kelompok tertentu seakan bukan warga Indonesia. Sementara di sisi lain terdapat kelompok yang sangat diterima. Baginya, cara berpikir demikian yang membuat negara tidak lagi adil.

"Kok yang lain-lain diterima? Ada satu dua kelompok yang tidak akan pernah diterima, memang dia enggak warga Indonesia dan nggak punya kesempatan? Dan ketika mereka meminta sesuatu, apapun kelompoknya, tanyakan ini sejalan tidak dengan prinsip UUD 1945, sejalan enggak dengan prinsip konstitusi kita?" kata dia.

Forum Ijtima Ulama telah merekomendasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk didukung di Pilpres 2024. Saat ini, Anies-Muhaimin diusung PKB, PKS, dan NasDem.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar