Program Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Masih Sepi Peminat

Jum'at, 27/10/2023 19:40 WIB
Motor listrik Gesits hasil karya mahasiswa ITS, Surabaya.(Foto: ITS)

Motor listrik Gesits hasil karya mahasiswa ITS, Surabaya.(Foto: ITS)

Jakarta, law-justice.co - Program insentif subsidi motor listrik Rp 7 juta masih jauh dari target. Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mencatat hingga kini program subsidi ini baru menyentuh 8.000 pendaftar saja dari total kuota subsidi sebanyak 200.000 motor listrik.

Memang jumlah ini meningkat, apalagi setelah pemerintah memperluas cakupan penerima subsidi pada bulan Agustus 2023 yang lalu. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Hanggoro Ananta mengatakan semenjak pemerintah memperluas cakupan subsidi pendaftar motor listrik naik hampir 4 kali lipat.

Awalnya, sebelum perluasan subsidi hanya ada sekitar 2.000-an pendaftar program subsidi motor listrik Rp 7 juta. Namun, ketika cakupan subsidi diperluas kini sudah ada 8.000 pendaftar. Artinya, minat masyarakat meningkat, meskipun masih sangat jauh dari target.

"Cukup signifikan peningkatannya, kemarin awalnya cuma sekitar 1.500-2.000 saja. Sekarang setelah subsidi diperluas hampir 8.000, ya dihitung saja sendiri, hampir 4 kali lipat lah ya, dari 2.000-an sekarang hampir 8.000," kata Hanggoro ditemui di Kantor Kemenkop, bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).

Seperti diketahui sebelumnya, persyaratan mendapatkan subsidi motor listrik ada empat. Mulai dari penerima KUR, penerima bantuan upah kerja di bawah Rp 3,5 juta, pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial (bansos).

Setelah dievaluasi, pemerintah memutuskan syarat-syarat di atas dihilangkan. Kini, 1 KTP bisa mendapatkan 1 unit motor listrik subsidi Rp 7 juta.

Hanggoro mengatakan hasil evaluasi pihaknya dengan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, sosialisasi yang kurang di banyak daerah menjadi masalah utama penyerapan subsidi masih lambat.

Dari sisi industri, menurutnya kesiapan produksi sudah sangat baik. Dia menjamin untuk permintaan 200.000 motor listrik subsidi pun bisa ditangani.

"Jadi kita memang secara rutin kita evaluasi dengan Kemenkomarves ada beberapa yang menyebabkan mungkin secara penetapan lambat. Mungkin dari sosialisasi yang kurang masif," kata Hanggoro.

Hanggoro juga menyoroti masyarakat yang nampak belum terbiasa dengan motor listrik. Memang butuh upaya lebih untuk mensosialisasikan penggunaan motor listrik.

"Switching masyarakat dari bensin ke listrik memang cukup effort kita lakukan itu, dalam tanda kutip mengajak masyarakat pindah itu kita lumayan masih effort-nya cukup besar," sebut Hanggoro.

Sementara itu, Ketua Umum AISMOLI Budi Setiyadi menambahkan salah satu masalah lainnya adalah sejauh ini belum banyak dealer resmi yang bisa menyalurkan motor listrik subsidi di daerah.

Menurutnya, hal ini kembali lagi harus dilihat dari permintaan pasar. Bila suatu daerah permintaannya besar, dealer resmi pasti dibuat oleh pabrikan.

Soal masalah ini sendiri menurutnya masyarakat masih bisa diarahkan menggunakan pembelian secara daring lewat kanak SISAPIRa yang bisa diakses di manapun.

"Saya tambahan juga ya, sebenarnya kemudian subsidi belum begitu cepat. Jadi kalau di daerah itu, dealer sepeda motor listrik yang bisa dengan subsidi itu masih belum merata. Memang harusnya SISAPIRa bisa memudahkan gitu, cuma kembali lagi sosialisasi harus masif, teman-teman media juga bisa membantu menyampaikan," kata Budi Setiyadi.

Kembali ke Hanggoro, salah satu cara untuk mempromosikan dan mensosialisasikan motor listrik adalah dengan membuat acara pameran motor listrik. Salah satunya adalah yang akan dilakukan pada 28-30 November 2023 mendatang, yaitu Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung SMESCO Jakarta Selatan.

"Next-nya kita akan meningkatkan sosialisasi, termasuk event-event pameran seperti Inabuyer ini sebagai bentuk melakukan sosialisasi juga. Harapannya ini bisa mendongkrak salah satunya bantuan Rp 7 juta ini ya," beber Hanggoro.

Budi Setiyadi menambahkan dalam event tersebut pihaknya mengajak para pabrikan motor listrik untuk memberikan diskon tambahan pembelian motor listrik setelah subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih tertarik untuk membeli motor listrik.

"Kami sudah sepakat kalau bisa masing-masing brand memberikan diskon selain subsidi. Jadi up to Rp 4 juta, ada yang Rp 1-2 juta. Kalau bisa selain Rp 7 juta subsidi, supaya nanti animo masyarakat meningkat," ujar Budi Setiyadi.

Nantinya di Inabuyer EV Expo 2023 ada 15 merek motor listrik yang melayani pembelian motor listrik subsidi Rp 7 juta. Totalnya, ada 38 tipe motor listrik yang ditawarkan dengan subsidi Rp 7 juta.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar