Soal Refly Harun Dilempar Botol, Jubir Menko Luhut: Kebebasan Ekspresi

Minggu, 10/09/2023 13:04 WIB
Ikut Aksi 411, Refly Harun: Tak Ada Demo Depan Istana Sejak Era Jokowi. (Tvone).

Ikut Aksi 411, Refly Harun: Tak Ada Demo Depan Istana Sejak Era Jokowi. (Tvone).

Jakarta, law-justice.co - Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi buka suara mengomentari kejadian Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Pengamat Politik, Refly Harun terkena lemparan botol air mineral saat acara diskusi bersama akademisi Rocky Gerung di Kopi Nuri, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Menurut Jodi, kejadian yang menimpa Refly merupakan gambaran dari kebebasan berekspresi.

Jodi pun bercerita Luhut sempat diteriaki dan hingga dilempari kayu saat mengikuti sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa aktivis Haris Azhar di PN Jakarta Timur.

"Saat rombongan Pak Luhut diteriaki hingga dilempari kayu dan mobilnya pun sempat dikejar, itu adalah gambaran eksplisit dari `freedom of expression` yang mereka idamkan," ujar Jodi seperti melansir cnnindonesia.com, Minggu (10/9).

Dia pun menyebut kejadian tersebut bisa menjadi refleksi bagi Refly dan Rocky, apakah kebebasan seperti itu yang mereka idamkan.

"Mungkin inilah saatnya bagi mereka untuk merenungi kembali apakah ini sebenarnya kebebasan berpendapat yang mereka inginkan?" ucapnya.

Diberitakan, Refly terkena lemparan botol air mineral dari massa yang menolak kehadirannya acara diskusi bersama akademisi Rocky Gerung di Kopi Nuri, Yogyakarta.

Mulanya, Rocky santai menanggapi protes massa dengan celetukan-celetukannya. Dia bahkan mempersilakan mereka mendekati mimbar.

Sampai akhirnya salah seorang dari massa melempar sebuah botol air mineral ke arah mimbar dan mengenai Refly yang duduk di sebelah Rocky.

"Pak polisi, saya protes. Karena saya dilempar dan kena leher saya," kata Refly yang tiba-tiba beranjak dari kursinya usai terkena lemparan botol. Refly lalu meminta polisi mengamankan orang yang melemparnya dengan botol.

Narasumber lain seperti Saut Situmorang dan peserta acara yang kebanyakan merupakan mahasiswa menyerukan hal yang sama.

"Ini barang buktinya. Pak polisi yang melempar tadi diambil, itu jelas, pak polisi ambil dia. Kalau enggak nanti kita lapor Kapolri nanti," kata Saut.

"Nanti yang punya video, ada saksinya. Dia lempar dan kena leher saya. Coba bayangkan kalau [kena] kacamata saya? Tolong-tolong, ini negara hukum. Kita tidak main kekerasan, boleh protes," ucap Refly.

Acara pun kembali berlanjut. Selepas acara, Rocky dan Refly menyesalkan insiden pelemparan botol di tengah acara. Refly akan mempertimbangkan untuk melaporkan insiden itu ke polisi.

"Saya kira nanti kita akan pertimbangkan, ya. Karena, kan, tadi kita tidak tahu siapa yang melakukan pelemparan, kecuali kita ada bukti. Tapi mestinya pak polisi tahu. Saya, kan, orang yang tidak mau merepotkan orang lain sesungguhnya," kata Refly.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar