Hanjeli Tanaman Hama untuk Peningkatan Ekonomi Pedesaan di Waluran

law-justice.co -  

Hanjeli umumnya  dikenal sebagai jali dalam bahasa Indonesia atau  disebut juga Coix lacryma-jobi L  , merupakan salah satu jenis tanaman serealia dari famili Poaceae . Hanjeli merupakan tumbuhan tahunan yang  termasuk ke dalam tumbuhan biji-bijian berkeping satu dan masih satu turunan dengan padi. Hanjeli adalah tamanan serealia dari suku padi-padian sebagai alternatif pangan selain beras. Jaman dahulu nenek moyang kita sering mengkonsumsi hanjeli sebagai makanan pokok.

Mulai dirintis pembudidayaan dari tahun 2010  oleh para bekas imigran yang bekerja di luar negri bagi warga didesa Waluran mandiri kecamatan Waluran Sukabumi Jawa Barat.  Sebelum mereka berangkat banyak yang bekerja sebagai buruh pemecah batu untuk projek , dan setelah berangkat jadi buruh dinegra orang kembali ke desa asal membawa uang dan mencoba kehudupan yang baru untuk membangun desa dan keluarga.

Cum Ahmawati adalah seorang TKI yang sudah 16 tahun bekerja di luar negri dari banyak Negara mulai dari Arab Saudi, Singapure , Hongkong dan termasuk bekerja di negeri yang sedang berkonflik, negara Bahrain antara suni dan siah ;   nekad dan berani di masuki demi anak dan keluarga.

Tanaman hanjeli sebernarnya menuurut penelulusuran sejarah sudah ada 400 tahun lalu , Tanaman ini memeang tidak ada yang memperdeyakan selain sebagai dibabat karena sebagai golongan hama karena tumbuh diantara tanaman padi . teteapi karena kekuatan akarnya digunakan sebagai pembatas lahan perkebunan.

Tanaman hanjeli sekarang dibudidayakan karena ternyata dari penelitian   mengandung  nutrisi  cukup tinggi  karena mengandung banyak protein yang lebih tinggi dan baik buat  kesehatan. Di jepang di gunakan untuk makanan lansia berupa bubur hanjeli . Sementara di korea sudah dikenbangkan untuk bahan kecantikan kulit dan salah satu  produk hasil pengembangannya  berupa sabun bisa menghilangkan gatal gatal kulit dan memperhalus kulit.

Turunan hasil olahan Hanjeli setelah  dibantu beberapa penelitian pihak universitas melalui kerjasama penelitian menghasilkan beberapa karya pangan yang bisa meningkatkan variasi produk seperti : bahan tepung untuk pembuatan aneka kue , produk sabun, makanan dodol , keripik , rengginang yang paling popular dan bubur hanjeli. 

Pemanfaatan tanaman Hanjeli, baik dari bagian biji maupun daunnya, menjadi produk teh dan kopi Hanjeli yang memiliki nilai jual sehingga dapat memberikan manfaat bagi pendapatan petani Hanjeli dan promosi kuliner hasil olahanya.

Padahal hanjeli mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa dan juga bisa mengobati segala macam penyakit seperti tumor, memperlancar pembuluh air seni, memperhalus kulit. Selain itu manfaat lain hanjeli yaitu biji Hanjeli bisa menjadi perhiasan aksesories, manik- manik, gelang atau kalung.

Hanjeli berasal dari wilayah tropis dan subtropis di Asia dan telah dikenal sejak zaman prasejarah. Tumbuhan hanjeli merupakan tumbuhan asli Cina, tetapi juga dibudidayakan secara luas di negara Asia lainnya seperti Filipina, Burma, Sri Lanka, dan Thailand .

Di Cina, Hanjeli telah digunakan sebagai bahan makanan sejak zaman paleolitikum pada 28.000 SM  . Biji hanjeli var. ma-yuen dapat diolah menjadi beras hanjeli dan dikonsumsi sebagai pangan fungsional pengganti beras. Hanjeli memiliki keunggulan dibandingkan serealia lainnya jika dilihat dari kandungan gizinya. Penelitian yang dilakukan oleh Qosim dan Nurmala  . menunjukkan bahwa biji hanjeli mengandung protein, lemak, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibandingkan beras, jagung, milet, dan sorgum, sementara kandungan karbohidratnya lebih rendah .

 Di Cina tumbuhan hanjeli ini telah dijadikan sebagai sumber utama obat herbal dan telah dimanfaatkan selama ribuan tahun (Yu et al., 2017). Biji hanjeli mengandung nutrisi dan bahan bioaktif dalam jumlah besar. Biji hanjeli telah digunakan sebagai makanan atau obat dalam pencegahan maupun penyembuhan penyakit. Pada ekstrak biji hanjeli terdapat fraksi etil asetat yang bermanfaat untuk menghambat efek alergi

Jenis Hanjeli

Menurut Ahmawati Jenis hanjeli sendiri terdiri dari 3 jenis utama yaitu jenis Ketan yang hidup pada ketinggian 500 meter , Batok hidup di ketinggian 300 meter dan jenis batu yang bisa dimana saja.

Hanjeli batu karena cangkangnya yang sangat keras dan sulit dipecahkan sehingga biasa digunakan sebagai bahan baku kerajinan. Jenis batu adalah yang paling keras  bisa menjadi accesioris seperti tas dan kantong kecil yang menarik. Harga jualnya 150 ribu karena cukup lama dalam pembuatannya. Batok dan ketan jenis ini adalah cangkangnya yang tipis dan mudah dipecahkan.    Jenis batok dan ketan bisa dioah menjadi berbagai makanan turunan seperti bubur, tepung bahan aneka kue ,dodol , keripik dan berbagai jenis olahannya.

Pola pembibitannya cukup menaruh 3-5 biji hanjeli dalam setiap lubang. Dengan berjarak 30cm jadi 3 lubang dalam 1 meter. Dan biasanya ditanam dengan pola tumpang sari dengan tanaman padi. Sementara tanaman padi disisipkan diantaranya.  Didesa waluran jenis  padi human yang ditanam 1 kali setahun yang sering di tanam pada musim penghujan. Karena keterbatasan sumber air yang paling cocok. Dan ditanam di daerah yang curam atau lereng sebagai pemanfaatan lahan yang kosong. Biasanya Hanjeli ini setelah panen akan dipotong tebas dan akan muncul kembali tunas barunya dengan waktu lebih cepat berbuah. Biasanya sampai 3 kali panen  karena produksinya semakin sedikit berbuah baru dicabut sampai akarnya.

Harapan wati supaya adanya pelatihan yang berjenjang mengenai cara marketing  , digitalisasi dan peningkatan sumberdaya manusia karena kebanyak masih tamatan SMP warga setempat. Bukan yang sekali saja dan terus dibiarkan sendiri.

Kunjungan Law-justice  disambut  oleh warga  Ahmawati dan Indra Lesmana   didampingi ketua Forum Energizer Indonesia  Mouren Lumbantoruan dan Iman Hutabarat UMKM Digital Alumni UI .