Rupiah Akan Terdampak dengan Masalah Ekonomi China

Senin, 14/08/2023 20:39 WIB
Kurs Rupiah (Foto: CNBC Indonesia)

Kurs Rupiah (Foto: CNBC Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Kurs rupiah di pasar spot diperkirakan masih akan tertekan pada esok Selasa 15 Agustus 2023. Walau pun hari ini, rupiah spot ditutup melemah 0,63% ke Rp 15.315 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terjadi setelah kekhawatiran terhadap perekonomian China meningkat. Kemudian diikuti oleh dampak dari penguatan inflasi produsen AS, yang rilis pada hari Jumat lalu.

"Kekhawatiran tersebut yang mendorong para investor mencari aset-aset safe haven, termasuk dolar AS dan Yen Jepang," ujarnya.

Josua prediksi pergerakan rupiah diperkirakan melemah terbatas. Hal ini seiring dengan risiko dari sisi pelemahan indikator perekonomian China.

Adapun beberapa indikator perekomonian China dari data Consumer Price Index dan Producer Price Index yang dirilis pekan lalu. Sementara data ekonomi yang dirilis besok pagi seperti penjualan ritel dan industrial production bulan Juli yang diperkirakan lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Sepakat, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga menilai rupiah akan melanjutkan pelemahannya. Ia menyebut, investor menantikan data perdagangan Indonesia besok yang diperkirakan akan kembali menunjukkan penurunan pada ekspor impor.

"Ekspor diperkirakan akan turun 18,3% dan impor turun 15,5%," ujarnya.

Lebih lanjut Lukman pun memperkirakan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 15.250 - Rp 15.400 per dolar AS. Sementara Josua memprediksi di kisaran Rp 15.275 - Rp 15.375 per dolar AS.

Berdasarkan sisi pertumbuhan saat ini, Ristiawan mengatakan pembiayaan mobil bekas merupakan penyokong pertumbuhan pembiayaan di CIMB Niaga Finance.

Terbukti, secara komposisi, pembiayaan mobil bekas sampai dengan semester I-2023 adalah sebesar 45% dari total pembiayaan. Dia menyebut angka itu atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang hanya sebesar 40%.

Sebagai informasi, perkembangan penjualan mobil nasional Januari hingga April tahun ini mencapai 339.962 unit, atau naik 5,2%% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 320.120 unit.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar