Seakan Dukung Prabowo, Eks Sekjen PRD Anggap Budiman Pengkhianat

Kamis, 27/07/2023 12:47 WIB
Temui hingga Puja Puji Prabowo, Budiman Siap Dipanggil DPP PDIP (tvOnenews - Syifa Aulia)

Temui hingga Puja Puji Prabowo, Budiman Siap Dipanggil DPP PDIP (tvOnenews - Syifa Aulia)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Demokratik (PRD), Petrus Hariyanto menegaskan bahwa dirinya kecewa terhadap Budiman Sudjatmiko yang seakan-akan memperlihatkan dukungannya untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Petrus menilai Budiman yang dulu sempat menjadi Ketua Umum PRD itu telah mengkhianati perjuangan kawan-kawannya.

Petrus menyebut Budiman lupa terhadap sejarah, terutama kasus penculikan aktivis reformasi yang dilakukan Tim Mawar Kopassus. Saat itu tim tersebut di bawah tanggung jawab Prabowo.

"Apa yang dilakukan oleh kawan kami, Budiman Sudjatmiko, sungguh langkah yang membuat kami kecewa karena dia menjadi bagian dari gerakan yang ingin melupakan sejarah masa lalu. Impunitas akan terus langgeng," kata Petrus dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (26/7).

Petrus menegaskan dirinya dan mantan aktivis PRD lainnya ingin semua kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi menjelang reformasi 1998 diusut tuntas.

Termasuk, kata Petrus, kasus penculikan yang menimpa aktivis PRD. Dia mengatakan masih ada rekannya yang belum ditemukan sampai saat ini.

Petrus berpendapat jika kasus-kasus tersebut tidak diselesaikan, maka kejadian serupa berpotensi terulang kembali.

"Bagi kami, penyelesaian masa lalu itu bukan soal balas dendam, tetap utang kami pada masa depan," ujarnya.

"Kalau ini tidak diselesaikan kami khawatir bangsa ini akan selalu mengulang karena secara historis peristiwa pengulangan pengulangan atau periodisasi-periodisasi pelanggaran HAM itu tidak terjadi pada satu masa, tapi terus berulang karena tidak pernah diselesaikan oleh bangsa ini," imbuhnya.

Lelaki yang pernah dipenjarakan saat Orde Baru karena dituding menjadi dalang peristiwa Kudatuli 1996 itu juga mengaku sedih melihat Prabowo tetap bisa menjadi menteri pertahanan dan bisa berkontestasi di Pilpres mendatang.

Kondisi ini, menurut Petrus menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sangat permisif terhadap para pelaku pelanggaran HAM.

"Hari ini dia [Prabowo] punya potensi jadi presiden. Kami sedih, sangat sedih dan tentunya kami ingin menyumbangkan tenaga bahwa ini tidak boleh dibiarkan, harus ada proses perlawanan," kata dia.

Sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa (18/7) malam.

Budiman menginginkan Indonesia dipimpin oleh orang terbaik dan Prabowo merupakan salah satunya. Sebab, dia menilai Prabowo sosok nasionalis.

"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman dalam konferensi pers.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar