Motif dan Modus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Ubaya, Angeline Nathania

Minggu, 11/06/2023 00:37 WIB
Ilustrasi pembunuhan sadis (Republika)

Ilustrasi pembunuhan sadis (Republika)

Surabaya, law-justice.co - Seorang mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA), Angeline Nathania, tewas dibunuh oleh guru les musiknya,  Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Korban tewas usai dicekik hingga dijerat lehernya.

Pembunuhan sadis kepada korban itu, terjadi pada Mei 2023. Jasad korban lalu dibuang pelaku ke jurang daerah Mojekerto, Jawa Timur. Baru satu bulan berselang jasad korban ditemukan di sebuah koper.  Lalu Polisi bergerak cepat hingga akhirnya berhasil meringkus Roy selaku pelaku pembunuhan Angeline.

Peristiwa pembunuhan pada mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya, Angeline Nathania atau AN kini terungkap. Pelaku yang merupakan guru les musik bernama Rochmad Bagus Apryatna alias Roy sempat mengambil koper ke rumah mertuanya usai membunuh korban.

Pelaku diketahui membunuh korban dengan dicekik, dibekap, hingga dijerat dengan tali celana di jok tengah mobil korban. Roy lalu pergi ke rumah mertuanya untuk mengambil koper usai korban tewas.

"Kembali ke rumah mertuanya untuk mengambil tas koper dan membeli tali rapling di toko daerah Rungkut. Korban dimasukkan (ke koper), kopernya dililit, dibungkus pakai plastik, sebanyak empat lapis," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce kepada wartawan.

Jasad Angeline lalu dimasukan ke dalam koper tersebut. Roy lalu membuang koper berisi tubuh Angeline itu di jurang kawasan Pacet, Mojekerto. "Dan pelaku membuang koper tersebut, tepatnya pada tanggal 5 Mei dini hari di sekitar tikungan jurang Gajah Mungkur, Jalan Pacet, Mojokerto," sebut Pasma.

Angeline putus komunikasi dengan keluarga diketahui sejak 3 Mei 2023. Sebulan kemudian, polisi mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di dalam koper di daerah Jurang Gajah Mungkur.

Pelaku membunuh korban dengan cara dicekik hingga menjerat leher korban dengan kolor celananya. Awalnya, korban dan pelaku terlibat cekcok di mobil milik Angeline.

"Mereka keliling sekitar 12.30 WIB. Di depan Kebun Bibit Wonorejo mobil berhenti. Mereka cekcok mulut, bertengkar. Pertengkaran diketahui oleh warga sekitar, karena korban berteriak-teriak. Akhirnya korban diikat dan dicekik," kata Kapolres Surabaya Kombes Pasma Royce.

Dalam keadaan terikat dan tercekik, mulut Angeline juga dibekap oleh Roy. Pelaku lalu menjerat leher korban yang sudah tidak berdaya dengan kolor celananya. Tindakan dari pelaku itu membuat Angeline makin lemas. Korban lalu meninggal dunia di dalam mobilnya tersebut.

"Dicekik, dibekap mulutnya hingga lemas. Dan terakhir menggunakan tali di celananya (pelaku) dan akhirnya (korban) lemas dan meninggal
Berdasarkan data polisi dari keterangan pelaku, Roy membuang jasad korban pada 5 Mei dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan Pacet, Mojokerto. Setelah itu, pelaku membuang barang-barang korban di sungai di daerah Mojokerto dan menjual HP serta menggadaikan mobil korban.

"Pelaku ingin menguasai barang berharga dari korban, baik mobil dan HP, yang notabene mobil ini sudah dipindahtangankan kepada seseorang, dan HP korban juga sudah dijual ke seseorang," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce, Jumat (9/6).

Roy, yang sudah memiliki istri dan anak, sempat mengambil koper di rumah mertuanya di kawasan Rungkut, Surabaya, sebelum membuang jasad korban. Pelaku juga sempat membeli tali dan plastik wrap untuk membungkus jenazah Angeline dalam koper.

Kasus tewasnya mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Angeline Nathania, terungkap lewat rekaman CCTV di salah satu apartemen kawasan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Angeline tertangkap CCTV bersama guru les musiknya Rochmad Bagus Apryatna alias Roy, yang merupakan pelaku pembunuhan.

Polisi mengungkap penampakan terakhir Angeline saat bersama Roy. Angeline tertangkap CCTV sedang berjalan bersama Roy di parkiran mobil, lobi, hingga lorong menuju kamar apartemen.

Dari tangkapan layar CCTV, Angeline tampak mengenakan baju berwarna putih dan celana jin berwarna gelap. Rambutnya yang panjang terlihat tergerai. Sementara itu, di sebelahnya ada Roy, yang mengenakan baju hitam. Wajah Roy tak terlihat jelas karena tertutup topi merah.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menyebut pembunuhan ini terungkap dari rekaman CCTV apartemen. Dalam rekaman, tampak Roy menjadi orang terakhir yang bersama korban.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar