Dianggap Berbahaya, Pemerintah Tunisia Tangkap Pimpinan Parpol Islam

Kamis, 20/04/2023 18:00 WIB
Pemimpin partai Ennahda, Rached Ghannouchi (Republika)

Pemimpin partai Ennahda, Rached Ghannouchi (Republika)

Tunisia, law-justice.co - Hakim di Tunisia pada Selasa (20/4/2023) memerintahkan pemenjaraan terhadap pemimpin partai Ennahda, Rached Ghannouchi. Ia dikenal sebagai kritikus utama Presiden Kais Saied.

Ennahda merupakan partai Islam dan oposisi terbesar di Tunisia. Ghannouchi ditangkap pada Minggu (16/4/2023) lalu.

"Tindakan terhadap Ghannouchi terkait kecurigaan atas dugaan tindakan membahayakan keamanan negara, setelah investigasi dilakukan delapan jam," kata pengacara Ghannouchi, Monia Bouali, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/4/2023)

"Keputusan untuk siap memenjarakan Ghannouchi hanya karena Ghannouchi mengutarakan pendapatnya," sambung dia.

Lewat unggahan facebook pribadinya, Ghannouchi berkomentar singkat mengenai penangkapannya.

"Saya optimis dengan masa depan," ucap Ghannouchi.

Sebelum pemenjaraan, pada Selasa (18/4) otoritas di Tunisia melarang semua pertemuan Ennahda. Polisi kemudian menutup kantor DPP Ennahda.

Pemerintah Tunisia di bawah pimpinan Saied, mulai mengincar Ghannouchi, usai ia menyampaikan ancaman bahwa Tunisia akan terjerembab ke perang saudara. Itu bisa terjadi bila pemerintah menghapus politik Islam di Tunisia.

Salah seorang sumber Kemendagri Tunisia memastikan penangkapan Ghannouchi, memang terkait komentarnya tersebut.

Sementara itu sejak parlemen dibubarkan Juli 2021, oposisi kerap mengkritik Presiden Saied. Mereka menuding Saied menjalankan otokratis.

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar