Mega-Prabowo Bersua, Bahas Koalisi Besar atau Wujudkan Batu Tulis? (3)

Selasa, 18/04/2023 10:08 WIB
Prabowo Subianto dan Puan Maharani makin serius konsolidasi untuk maju capres 2024 (ist)

Prabowo Subianto dan Puan Maharani makin serius konsolidasi untuk maju capres 2024 (ist)

Jakarta, law-justice.co - Senada, Partai Golkar juga menyambut baik rencana PDIP bergabung dalam koalisi besar. Hanya saja Golkar mengingatkan PDIP untuk mengikuti aturan main yang ada di koalisi besar.

"Prinsipnya kita terbuka, hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," ujar Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

Ace mengatakan koalisi besar ada karena atas inisiasi partai-partai yang lebih dahulu gabung. Jangan sampai partai yang hadir belakangan justru ingin menguasai.

"Jangan sampai nanti, misalnya, koalisi sudah dibangun, tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.

Maka dari itu, kata Ace, Golkar menekankan pentingnya untuk membangun kesepahaman lebih dahulu. Bukan saling memberikan syarat seperti soal jatah calon presiden dan calon wakil presiden.

"Ya makanya yang terpenting adalah membangun sebuah pemahaman yang sama," ujar Ace.

Ace menegaskan Partai Golkar ingin soal konfigurasi capres dan cawapres koalisi besar berasal dari representasi KIB dan KKIR.

"Kita harapkan ya masing-masing tentu memiliki representasinya dalam konteks penempatan figur capres dan cawapresnya," ujar Ace.

Ace mengatakan masing-masing dari KIB dan KKIR punya tokoh calon presiden dan calon wakil presiden. Tetapi, ia tidak menjawab tegas apakah akan memasangkan Prabowo Subianto sebagai perwakilan KKIR dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai perwakilan KIB.

"Ini kan jelas KIB punya, KKIR juga punya, jadi bisa dilihat lah," ujar Ace. "Tunggu pada waktunya," sambung Ace.

PDIP Ngotot Capres Harus dari Internal

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, PDIP harus mengusung kader internal sebagai calon presiden ada pemilu 2024. Hasto mengatakan hal tersebut merupakan kebijakan partai yang dikukuhkan dalam kongres PDIP.

Selain itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menegaskan akan mengusung kader sendiri sebagai calon presiden.

"Tentu saja kami mendorong kader internal partai dan ini sudah menjadi policy diputuskan di dalam kongres kelima dan dipertegas oleh Ibu Ketua Umum pada saat hari ulang tahun PDI Perjuangan ke-50 bahwa partai akan mengusung kader internal partai," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu, 15 April 2024.

Sebelumnya, Partai Golkar menyindir PDIP yang seolah mensyaratkan calon presiden bila bergabung dengan koalisi besar partai pro pemerintah jelang pemilu 2024.

Hasto mengaku tidak mempermasalahkan pernyataan Golkar tersebut. Dia mengatakan PDIP bakal menjadi pendengar yang baik.

"Itu kan hak Golkar untuk berpendapat kami menjadi pendengar yang baik," kata Hasto.

Menurut dia, PDIP percaya diri mengenai koalisi pemilu 2024, partai-partai akan merapat setelah pengumuman calon presiden dari partai berlambang banteng tersebut.

"Di dalam sebuah tahapan-tahapan strategis secara empiris maka nanti setelah Ibu Ketua Umum mengumumkan siapa capres dari PDI Perjuangan. Dari pengalaman mengumumkan Pak Jokowi di situ akan terjadi konsolidasi pengerucutan dalam kerja sama tersebut," ujar Hasto.

Hasto menilai konsolidasi koalisi besar partai-partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam KIB dan KKIR akan terjadi setelah PDIP mengumumkan calon presiden.

"Apa yang dilakukan ujung-ujungnya kan akan berbicara siapa yang menjadi capres siapa yang menjadi cawapres, sehingga dalam konteks komunikasi politik yang dilakukan gagasan kerja sama besar sangat bagus itu positif," ujar Hasto.

"Tetapi konsolidasi dari kerja sama itu akan terjadi setelah nanti diumumkan siapa capresnya dari PDIP," imbuhnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar