Tegas, Gubernur Kaltim Bakal Setop Bangun IKN Jika Rusak Lingkungan

Kamis, 13/04/2023 16:40 WIB
Gubernur Kaltim Isran Noor (Kompas)

Gubernur Kaltim Isran Noor (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Gubernur Kaltim Isran Noor menjamin pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak merusak hutan dan lingkungan.

Penegasan tersebut disampaikan Isran di hadapan delegasi Amerika Serikat yang dipimpin Senator Senator Jeff Merkley (Oregon) didampingi Senator Chris Van Hollen (Maryland) di acara Welcome Dinner di Hotel Fourpoints Balikpapan, dikutip Kamis (13/4/2023)

“Percayakah senator Amerika, kami tidak akan merusak lingkungan? Jangan khawatir pembangunan ibu kota akan merusak lingkungan. Saya jaminannya. Jika nantinya merusak lingkungan, maka akan saya setop pembangunannya,” tegas Gubernur Isran Noor.

Sebagai informasi, kedatangan Delegasi Amerika Serikat ke Kaltim bersama perwakilan dari beberapa negara bagian di Amerika Serikat dalam rangkaian kunjungan ke Borneo Orangutan Survival (BOS) di Samboja, Kutai Kartanegara dan lokasi pembangunan IKN, seperti di titik nol IKN dan persemaian Mentawir di Sepaku, Penajam Paser Utara.

“Kami suka, kami senang, kami bahagia atas kedatangan para senator dari Amerika Serikat yang ingin berkunjung ke Kalimantan Timur, termasuk yang akan dikunjungi besok itu tempat pelestarian orangutan yang dikelola oleh BOS serta persemaian Mentawir dan titik nol IKN di Sepaku," ucap Gubernur Isran Noor dalam sambutan selamat datangnya.

Mantan Bupati Kutai Timur itu juga menyampaikan mengenai kepindahan ibu kota negara adalah keputusan pemerintah yang sangat penting bagi kepentingan bangsa Indonesia untuk jangka waktu yang lama.

Dia memastikan Pembangunan IKN yang baru sudah memilki komitmen tidak akan merusak lingkungan, karena areal yang digunakan adalah lahan hutan produksi, bukan hutan alam.

“Kota yang akan dibangun berada di tengah-tengah hutan, sudah disiapkan persemaian untuk mengembalikan populasi tanaman endemik di Kalimantan, bahkan seluruh Indonesia di kawasan IKN,” jelas Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini.

Isran menegaskan Kaltim merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang berhasil dalam penurunan emisi buang.

Dia menyebutkan Kaltim sudah mendapatkan nilai sebesar 30 juta CO2 equivalent dan mendapatkan kompensasi dari World Bank sebesar USD 110 juta, dengan rincian USD5 per ton.

"Kami akan terus menurunkan terus sampai 40 juta CO2 equivalent. Amerika Serikat juga berjanji akan memberikan kompensasi atas upaya Kaltim menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Kami tunggu itu,” ujar Isran Noor dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim.

Dalam kesempatan itu, Senator Jeff Merkley mengungkapkan pencapaian-pencapaian Indonesia tersebut sudah didengar di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia tuan rumah G20 di Bali dan berhasil melaksanakannya dengan baik.

Menurutnya, pembangunan IKN yang mengusung tema forest city di Kaltim membuat negara-negara luar sangat terkesan.

“Seperti yang dikatakan Gubernur tadi bahwa menjamin pembangunan IKN tidak merusak hutan dan lingkungan hidup sekitar. Ini patut diapresiasi," kata Jeff Merkley.

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Wakapolda Kaltim Irjen Mujiyono, Kapoksahli Kodam VI Mulawarman Brigjen Ivancius Siagian.

Kemudian Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Asnawati Safitri, jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar