Gerindra atau Prabowo Disebut Sudah Putuskan untuk Tak Lanjutkan IKN

Selasa, 02/04/2024 05:29 WIB
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato usai ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Pidato itu disampaikan Prabowo dalam keterangan pers di depan kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024). Robinsar Nainggolan

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato usai ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Pidato itu disampaikan Prabowo dalam keterangan pers di depan kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024). Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menyatakan bahwa Partai Gerindra atau Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Kata dia, keputusan tersebut terlihat dari petinggi Partai Gerindra Soedrajad Djiwandono yang menilai program makan siang gratis Prabowo Subiant-Gibran Rakabuming Raka lebih penting daripada pembangunan IKN.

"Jadi satu hal selesai enggak perlu perpanjang-perpanjang bahwa Gerindra atau Prabowo sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan IKN," ucapnya, dikutip YouTube Rocky Gerung Official, Senin (1/4).

Dan menurutnya, hal tersebut akan menimbulkan kejengkelan bagi Gibran yang pernah menyatakan akan melanjutkan IKN, dan juga bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena merupakan proyek kebanggaannya.

"Nah kejengkelan pasti ada pada Gibran, ada pada Jokowi," imbuhnya.

Sebelumnya, mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono mengungkapkan pandangannya mengenai sejumlah program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, seperti makan siang gratis hingga pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

Menurut dia, makan siang gratis merupakan program yang penting untuk mengatasa permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting.

"Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalam program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024), dikutip dari Kompas TV.

Kemudian ketika ditanya mengenai IKN, Soedrajad mengatakan jika belum mampu maka sebaiknya tidak dilakukan, karena banyak yang harus dibangun. "Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," ucapnya.

"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia merasa program makan siang gratis yang akan memakan dana sebesar Rp450 triliun setiap tahunnya lebih penting dikerjakan demi membangun Indonesia untuk generasi mendatang.

"Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok. Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah. Saya sangat yakin soal itu," pungkasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar