Batal Luncurkan NFT, ini Pertimbangan Departeman Keuangan Inggris

Rabu, 29/03/2023 19:00 WIB
lustrasi NFT Ozzy Osbourne. (Foto: iStockphoto/Vertigo3d)

lustrasi NFT Ozzy Osbourne. (Foto: iStockphoto/Vertigo3d)

Inggris, law-justice.co - Departemen Keuangan Inggris mengumumkan pembatalan rencana pembuatan Non-Fungible Token (NFT) yang diproduksi oleh Royal Mint. Sebelumnya pemerintah mendukung NFT itu.

Pada April 2022 lalu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memerintahkan pembuatan NFT untuk Inggris yang dapat diperdagangkan secara online. Hanya saja Departemen Keuangan Inggris memutuskan tidak melanjutkan peluncuran setelah berkonsultasi dengan Royal Mint.

Sekretaris Ekonomi Andrew Griffiths mengatakan, departemen akan tetap mempertahankan proposal tersebut dan sedang meninjaunya. NFT telah dianggap sebagai jawaban digital bagi barang koleksi, tetapi beberapa orang yang skeptis khawatir itu bisa menjadi gelembung yang menunggu meledak.

Mereka telah digunakan sebagai aset spekulatif dan beberapa telah terjual jutaan dolar AS. Seperti diketahui, NFT merupakan aset di dunia digital yang dapat dibeli dan dijual, tapi tidak memiliki bentuk fisik.

Menanggapi pengumuman tersebut, Ketua Treasury Select Committee Harriet Baldwin mengaku belum melihat banyak bukti. "Kami belum melihat banyak bukti kalau konstituen kami harus menaruh uang mereka dalam token spekulatif ini kecuali mereka siap kehilangan semua uang mereka. Jadi mungkin itu sebabnya Royal Mint membuat keputusan ini bersama Departemen Keuangan," ujarnya seperti dilansir BBC, Selasa (28/3/2023).

Dijelaskan, NFT merupakan unit unik dari data digital yang menggunakan teknologi blockchain sama di balik uang kripto seperti Bitcoin. Catatan tidak dapat dipalsukan karena buku besar blockchain dikelola oleh ribuan komputer di seluruh dunia.

Token digital yang muncul pada 2014, dapat dianggap sebagai sertifikat kepemilikan aset virtual atau fisik. Lalu dapat dibeli menggunakan mata uang tradisional atau mata uang kripto.

Departemen Keuangan sedang bekerja mengatur beberapa uang kripto dan telah berencana memasuki pasar NFT sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjadikan Inggris sebagai pusat bagi perusahaan pembayaran digital. Pada April 2022, Sunak mengatakan, ingin melihat bisnis uang kripto masa depan dan pekerjaan yang mereka ciptakan di Inggris.

"Dengan mengatur secara efektif kami dapat memberi mereka kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk berpikir dan berinvestasi jangka panjang," ujarnya.

NFT yang paling terkenal yaitu seri yang dikenal sebagai Bored Ape Yacht Club, yang memberikan pemilik gambar unik kera kartun kepada pembawa. Harga NFT anjlok tahun lalu setelah bursa kripto FTX bangkrut.

 

 

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar