PNS Bea Cukai Maki Warga `Babu` Dikecam, Kemenkeu Sampai Minta Maaf

Jum'at, 24/03/2023 14:40 WIB
Ilustrasi seragam pegawai pajak (Tribun)

Ilustrasi seragam pegawai pajak (Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Widy Herianto, ASN Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mengatai warga babu dan bacot ini terus jadi perbincangan Warganet.

Akibat cuitannya di Twitter itu, Kemenkeu sampai menyampaikan permohonan maaf.

Namun tampaknya Widy Herianto belum menyampaikan permintaan maaf melalui akun Twitternya sendiri.

Alih-alih meminta maaf, ia malah mengunci akun Twitternya sehingga tidak bisa diakses oleh sembarang orang.

Bahkan mungkin juga hal itu dilakukan Widy Herianto sesuai arahan atasannya.

Sebab, komika Arie Kriting pernah menyampaikan saran kepada Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo agar para pegawainya mengurangi bermain sosmed terlebih dahulu jika tidak bisa mengontrol emosinya.

Hal itu pun ditanggapi oleh Yustinus Prastowo melalui akun Twitternya, @prastow beberapa waktu lalu.

Berdasarkan tangkapan layar yang diposting Warganet di Twitter, cuitan Widy Herianto ini memang cukup keras.

Tak hanya itu saja, di akun Facebooknya Widy Herianto, rekannya pernah menyebut kalau ia kini besar kepala.

Foto itu diunggah oleh Widy Herianto pada 16 Januari 2015.

Pada foto itu terlihat Widy Heriantosedang berdiri di samping ikon Kemenkeu.

Ia juga tampak mengenakan kemeja kotak-kotak lalu vest berwarna hitam dengan logo Kemenkeu.

Widy Herianto juga terlihat memegang sesuatu di tangannya yang sepertinya berhubungan dengan acara di foto tersebut.

Ia tampak tidak memberikan tulisan apapun di postingannya itu.

Namun ada seorang pemilik akun Facebook Rama Sagala yang diduga merupakan temannya menuliskan komentar.

Ia menyebut kalau Widy Herianto kini besar kepala.

"Besar kali kepala kau skrg wid," tulis akun tersebut.

Meski begitu Widy Herianto tampak tidak menanggapi komentar tersebut.

Dilansir dari KBBI, kata besar kepala mengandung arti yang sama dengan sifat sombong dan sukar dinasihati.

Dalam hal ini, arti dari ungkapan besar kepala adalah merujuk pada sifat ataupun sikap seseorang.

Namun tidak diketahui maksud dari komentar pemilik akun tersebut.


Awal mula katai babu dan bacot

Perseteruan ini berawal dari cuitan pemilik akun @kerissakti bernama Kris Antoni di Twitter, pada pada 22 Maret 2023.

Baca juga: Harga Jam Tangan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono, 60 Kali Lipat Gaji Tertinggi Pejabat PNS

Ia menyampaikan keluhannya saat dirinya kaget dimintai Rp 1 juta untuk sebuah hadiah piala oleh petugas Bea Cukai di bandara.

Kris sendiri diketahui merupakan seorang developer game, dan memenangkan sebuah penghargaan dalam acara Flash Game Summit di San Francisco, Amerika Serikat.

Nah, keluhannya soal tarif cukai Rp 1 juta di Twitter ini ditanggapi oleh Widy Heriyanto melalui akun Twitternya @wadawidy.

Pada cuitannya itu, Widy Heriyanto menyebut Kris tidak tahu aturan tarif pajak barang masuk dari luar negeri ke Indonesia.

Tak hanya itu saja, Widy Heriyanto juga bahkan menyebut Kris sebagai orang yang terlalu banyak bicara tanpa memahami regulasi terlebih dahulu.

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana.

Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis Widy Heriyanto membalas cuitan Kris.

Tweet itu pun berujung pada adu argumen panas antara Widy Heriyanto dengan Kris Antoni dan Warganet lainnya.

Saat itu Widy Heriyanto bahkan menjuluki seorang warganet lain bernama Shasa, pemilik akun @gal_el sebagai babu.

Hal itu setelah Shasa ikut membela argumen Kris yang tengah berdebat sengit dengan sang ASN Bea Cukai tersebut.


"Widihhh si paling si paling becuk," tulis @gal_el.

"Ciee babunya datang," balas @wadawidy.

Pegawai Bea Cukai yang sempat menyebut warganet sebagai babu dan banyak bacot, akhirnya minta maaf. Cacian itu sebelumnya disampaikan akun twitter @wadawidy milik pegawai Bea Cukai, Widy Heriyanto, merespons komplain akun @kerissakti milik seorang developer game.


Pegawai Bea Cukai yang sempat menyebut warganet sebagai babu dan banyak bacot, akhirnya minta maaf. Cacian itu sebelumnya disampaikan akun twitter @wadawidy milik pegawai Bea Cukai, Widy Heriyanto, merespons komplain akun @kerissakti milik seorang developer game.


Pernyataan @wadawidy itu pun banyak mendapat respons negatif dari netizen, hingga Widy Heriyanto akhirnya menggembok akun twitter milik dia.

Terkait kasus tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, meminta pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan lebih menahan diri dan bersikap bijak.

"Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," kata Yustinus Prastowo, Kamis (23/3).

 

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar