Inggris-Italia-Jepang Sepakat Bikin Jet Tempur Bareng, Buat Apa?

Jum'at, 17/03/2023 20:40 WIB
Ilustrasi pesawat tempur (Foto: Reuters)

Ilustrasi pesawat tempur (Foto: Reuters)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Jepang, Inggris dan Italia meneguhkan tekad untuk mengembangkan jet tempur generasi mendatang pada 2035, setelah rencana itu diluncurkan akhir tahun lalu.


Dalam pertemuan trilateral pertama antara menteri pertahanan ketiga negara di Tokyo, Kamis, 16 Maret 2023, Menhan Jepang Yasukazu Hamada dan mitranya dari Inggris dan Italia, Ben Wallace dan Guido Crosetto, juga membahas kerja sama ketiga negara di kawasan Indo-Pasifik -- tempat China mengintensifkan kegiatan militernya, kata Kementerian Pertahanan Jepang.


"Proyek jet tempur ini akan membangun landasan kerja sama pada generasi mendatang dan memberikan kontribusi besar untuk memperkuat keamanan global," kata Hamada pada pertemuan tersebut, yang sebagian terbuka untuk media.

Sementara Wallace mengatakan bahwa ketiga negara akan membuat kemitraan masa depan yang "kuat dan sukses", dan "program yang fokus ke masa depan" akan menghasilkan kesejahteraan.

Proyek tiga arah itu diresmikan pada Desember 2022 oleh para pemimpin Jepang, Amerika Serikat, dan dua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu, karena mereka telah menghadapi tantangan keamanan yang semakin parah, termasuk invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Program Udara Tempur Global (GCAP) Jepang, Inggris, Italia ini akan dikembangkan bersamaan dengan proyek Perancis-Jerman-Spanyol, yang telah diganggu oleh ketegangan politik dan industri antara para mitra.

Berdasarkan kesepakatan akhir tahun lalu, Inggris dan Italia akan menggabungkan program Future Combat Air mereka yang sudah ada, yang diberi nama Tempest, dengan proyek F-X milik Jepang. Ketiga negara akan berbagi biaya pengembangan, yang diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar, meskipun keputusan akhir tentang kontribusi yang tepat akan diputuskan berdasarkan penilaian bersama terhadap biaya dan anggaran nasional.

Crosetto mengatakan bahwa Eropa dan Asia dianggap "sangat jauh, tetapi bukan itu masalahnya" sekarang, dan masa depan Italia dan Inggris juga "sangat terkait dengan peristiwa" yang terjadi di kawasan Indo-Pasifik.

Ini adalah pertama kalinya Tokyo terlibat dalam pengembangan alutsista dengan negara selain Amerika Serikat.

Perwakilan dari perusahaan Jepang Mitsubishi Heavy Industries, perusahaan Inggris BAE Systems dan Leonardo Italia diundang ke pertemuan tersebut, dan mereka berjanji untuk bekerja sama secara erat dengan pemerintah ketiga negara, kata Kemenhan Jepang.

Ketiganya merupakan perusahaan utama yang terlibat dalam proyek pengembangan pesawat jet tempur antara Jepang, Italia dan Inggris itu.

Jepang berencana untuk mengerahkan jet tempur baru pada 2035 untuk menggantikan sekitar 90 pesawat tempur F-2 yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Bela Diri Jepang.

Pesawat tempur yang dikembangkan bersama oleh ketiga negara itu akan menggantikan masing-masing 144 dan 94 jet Eurofighter di Inggris dan Italia, kata para pejabat.

Dalam pernyataan bersama pada Desember 2022, para pemimpin ketiga negara juga berjanji untuk membangun "hubungan pertahanan jangka panjang" sambil berjanji untuk lebih memperkuat rantai pasokan dan basis industri.

Sebelum dan sesudah pertemuan trilateral itu, Hamada mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan Crosetto dan Wallace, dan setuju untuk bekerja sama dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, menurut Kemenhan Jepang.

Visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dipromosikan terutama oleh Jepang dan AS sebagai perlawanan nyata terhadap ambisi maritim China di kawasan tersebut.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar