Jadi King Maker Anies, JK Ditanya Rocky Gerung: Manfaatkan Golkar?

Kamis, 24/11/2022 18:20 WIB
Potret Pengamat Politik Rocky Gerung (Instagram pribadi Rocky Gerung)

Potret Pengamat Politik Rocky Gerung (Instagram pribadi Rocky Gerung)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan pengamat politik Rocky Gerung. Hal tersebut terlihat dalam YouTube Rocky Gerung.

Dalam obrolannya, Rocky Gerung kemudian menanyakan kepada Jusuf Kalla perihal dukungannya kepada eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Ada kecurigaan Jusuf Kalla akan jadi king maker buat Anies Baswedan. Orang baca bahasa tubuh Pak Jusuf Kalla. Seandainya di ujung penentuan keputusan, Pak Jusuf Kalla apa akan mengasuh Anies Baswedan atau akan memanfaatkan suara Golkar? Gampangannya Airlangga apa Anies? Karena Pak Jusuf Kalla punya resources ekonomi dan politik yang besar," ujar Rocky Gerung, dikutip di saluran YouTube RGTV Channel ID, dilihat  Kamis (24/11/2022).

JK pun menjawab bahwa dirinya memang mendukung Anies Baswedan dalam Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017. JK mengatakan ketika Pilgub DKI 2017, lawan Anies Baswedan tidak mengerti demokrasi.

"Waktu Anies jadi Gubernur, semua orang tahu saya dukung. Dalam beberapa jam saya telepon Gerindra dan PKS langsung dukung. Tengah malam, saya waktu itu di New York. Saya kadang ketawa aneh juga para Ahoker (pendukung Ahok) yang waktu itu kalah, sampai sekarang masih marah ya? Artinya tidak paham demokrasi," kata JK.

Selain itu, JK mengaku bahwa dirinya mempunyai hubungan khusus dengan mantan Mendikbud itu. Hal tersebut kata JK sejak keduanya aktif di Universitas Paramadina.

"Memang saya dekat dengan semua secara pribadi. Saya dekat dengan Anies, karena dulu saat dia jadi Rektor Universitas Paramadina, saya pembina yayasannya. Tiap Jumat saya makan bersama, kita berdiskusi," papar JK.

Namun demikian, JK menolak jika dianggap hanya dekat dengan Anies Baswedan saja. Pasalnya kata JK, Ketua Palang Merah Indonesia (Ketua PMI) ini menjelaskan jika dirinya dekat dengan tokoh politik lainnya. Ia mencontohkan dirinya ketika itu menerima Ketua Umum Golkar Airlangga, lalu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya Ketua Umum Golkar dari 2004-2009, Airlangga datang minta konsultasi, saya terima. Prabowo ingin ketemu saya, saya ketemu. Saya terima semua," ucap JK.

Terkait siapa kandidat yang didukung di Pemilihan Presiden 2024, JK menyatakan akan bersikap objektif.

"Tapi sebagai pribadi saya punya prinsip. Saya memiliki kriteria. Saya punya obyektifitas," kata JK.

Selain itu, keduanya juga membahas mengenai relawan Anies Baswedan yang dapat ditemui di seluruh daerah di Indonesia.

"Kalau kita lihat hari-hari ini, Anies merajalela dituntun oleh relawan. Saya dalam sebulan ini, mungkin sudah 30 daerah saya datangi. Orang menganggap Anies harus diasuh oleh relawan," tanya Rocky Gerung.

Dengan menggunakan relawan, Anies Baswedan diprediksi lambat laun akan mengurangi peran partai politik.

Mendengar ucapan Rocky Gerung, JK menyebut relawan dan partai politik merupakan dua hal yang penting dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

"Partai dan relawan sama-sama penting. Karena orang tak bisa jadi Capres tanpa dukungan partai 20 persen kursi DPR, justru relawan kedua. Tapi siapa pun presiden bisa terpilih kalau masyarakat memilih dan itu digerakkan oleh relawan, jadi keduanya penting. Harus sinkron," katanya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar