Rekomendasi Komnas Perempuan: 3 Tokoh ini Layak Jadi Pahlawan Nasional

Kamis, 10/11/2022 14:35 WIB
Johanna Tumbuan Masdani pembaca naskah Sumpah Pemuda pertama (Net)

Johanna Tumbuan Masdani pembaca naskah Sumpah Pemuda pertama (Net)

Jakarta, law-justice.co - Komisi Nasional Perempuan mengenalkan tiga tokoh perempuan yang dinilai layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Ketiga tokoh perempuan itu, yakni Johanna Tumbuan Masdani, The Sin Nio, dan Ni Sombro.

Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan Johanna ialah perempuan pembaca naskah Sumpah Pemuda 1928 asal Sulawesi Utara.

Kemudian, The Sin Nio merupakan seorang pejuang kemerdekaan dalam masa revolusi Indonesia.

Ni Sombro, kata dia, seorang empu pembuat keris dari Bumi Parahyangan di era Pajajaran.

Mariana Amiruddin mengkritisi sejarah perjuangan pahlawan perempuan yang dinilainya kurang tampil dalam narasi besar tokoh kepahlawanan nasional.

Dalam situs Sekretariat Negara tercatat hingga 2022 ada 185 laki-laki dan hanya 15 perempuan yang telah diangkat sebagai pahlawan nasional.

"Publik minim sekali mengenali dan mengetahui tokoh dan kiprah pahlawan perempuan, bahkan pahlawan perempuan yang memiliki jejak juang sebelum kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan masih minim dikenal dan dipublikasikan, termasuk dalam literatur sejarah dan bahan ajar di sekolah-sekolah," kata Mariana dalam webinar Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2022 bertajuk "Merayakan Perempuan Nusantara, Pahlawan Kita" di Jakarta, Kamis (10/11).

Komnas Perempuan meminta Kementerian Sosial untuk memberikan pengakuan kepada tokoh perempuan dari berbagai daerah dan sektor sebagai pahlawan nasional. Termasuk memperbaiki metode pendekatan proses penetapan seseorang sebagai pahlawan.

Pihaknya juga mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar mempromosikan pahlawan perempuan sebagai subjek kebudayaan dalam muatan pendidikan sejarah bangsa guna meneguhkan harkat dan martabat bangsa.

"Selain itu, mendorong masyarakat, komunitas sejarah, dan organisasi perempuan mengusulkan tokoh perempuan untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional dan mendukung kepemimpinan perempuan di masa kini dan masa mendatang," kata Mariana Amiruddin.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar