Pahami Takaran MSG dalam Sehari, Berlebihan Bisa Hipertensi

Sabtu, 29/10/2022 14:40 WIB
Ilustrasi Tes Tensi darah (halodoc)

Ilustrasi Tes Tensi darah (halodoc)

Jakarta, law-justice.co - Siapa yang tak mengenal MSG atau monosodium glutamat. Penguat rasa gurih seperti daging dalam makanan ini bukan barang asing.

Konsumsi MSG sering dikaitkan dengan beragam penyakit misalnya hipertensi.

Pakar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), IPB University Prof. Dr. Hanifah Nuryani Lioe menerangkan, MSG memiliki acuan nilai ADI (acceptable daily intake) untuk asupan harian sebagai not specified atau tidak dinyatakan.

Ini berarti MSG adalah bahan yang aman.

"Tapi jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi bisa memicu darah tinggi atau hipertensi," ungkap dia dalam kegiatan bersama Sasa, beberapa waktu lalu.

Penggunaan MSG sendiri telah diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 11 Tahun 2019 sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) Penguat Rasa, serta penggunaannya wajib dicantumkan dalam label pangan olahan apabila MSG ditambahkan dalam formulasi pangan tersebut.

Ia pun menerangkan, takaran konsumsi MSG sehari-hari yang aman bagi tubuh.

Apabila MSG dijual dalam bentuk kristal dengan kemurnian 99 persen seperti umumnya terdapat di Indonesia, maka kadar natriumnya sekitar 13,5 persen dari berat MSG.

Jumlah MSG sebesar 15 gram (sekitar satu sendok makan) per hari apabila dikonsumsi maka telah memiliki natrium 2 gram, yaitu 100 persen anjuran asupan maksimum untuk natrium per hari menurut Permenkes No. 30 Tahun 2013 agar terhindar dari hipertensi.

"Penggunaan MSG sebesar ini harus dihindari, sebab natrium terdapat secara alami dalam bahan pangan, dan apabila ditambahkan garam dapur dalam pangan yang dikonsumsi, maka asupan natrium berlebihan dan berisiko hipertensi," ungkap Prof Hanifah.

Dalam sebuah studi di daerah Jakarta dan Bogor, asupan MSG rata-rata sekitar 2,0 – 2,1 gram per orang per hari.

Asupan MSG rata-rata ini terkandung makna asupan natrium sebesar 14 persen dari anjuran dalam Permenkes di atas.

Hal ini masih dapat diterima untuk konsumsi jangka panjang yang aman dari terkena risiko hipertensi.

Penggunaan MSG juga dibuktikan dewasa ini untuk mengurangi asupan garam NaCl atau garam dapur karena senyawa ini dapat meningkatkan intensitas rasa asin dari garam dapur.

Pengurangan garam bisa sekitar 32 persen dari penggunaan garam yang normal.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar