Terkait Tragedi Kanjuruhan, Najwa Shihab: Wajib Usut Tuntas!

Minggu, 02/10/2022 16:30 WIB
Suporter Arema FC, Aremania masuk kedalam area dalam stadion yang menyebabkan kerusuhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Puluhan orang meninggal dalam tragedi ini. Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Foto: Tunggadewi

Suporter Arema FC, Aremania masuk kedalam area dalam stadion yang menyebabkan kerusuhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Puluhan orang meninggal dalam tragedi ini. Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Foto: Tunggadewi

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 182 nyawa melayang akibat kerusuhan yang terjadi pasca BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3.

Hal ini membuat jurnalis sekaligus pemilik Narasi News Room merespon peristiwa kelam sepak bola nasional.

Dalam unggahan akun Instagramnya, @Najwashihab pada Minggu (2/10/2022), turut menyuarakan keluh kesah nya dalam tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban tewas.

Najwa Shihab sangat mengecam karena kejadian korban tewas dalam sepak bola Indonesia terus berulang kembali.

"Satu nyawa pun sudah terlalu banyak, sudah amat sangat banyak. APALAGI INI"

"Ratusan nyawa yang hilang ini tragedi luar biasa besar. Ini bukan lagi tragedi bagi sepakbola Indonesia, ini sudah tragedi bagi bangsa Indonesia," ucapnya.

Ia memberikan kritik terhadap sejumlah pihak yang memiliki otoritas pelaksanaan liga 1, tidak punya tanggung jawab dan seakan-akan seenaknya saja.

"Evaluasi, evaluasi, evaluasi. Klise? Jelas klise kalau evaluasinya cuma di permukaan. Apalagi kalau direaksi hanya dengan liga berhenti sesaat. Lalu berlanjut seperti sedia kala, seakan semuanya baik-baik saja, hanya karena sudah mengeluarkan sanksi, sanksi, dan sanksi," sambungnya.

Najwa menilai sejumlah pihak otoritas yang memiliki wewenang harus mengambil langkah tegas.

"Tidak ada evaluasi jika responsnya hanya menyalahkan dan menghukum mereka yang paling rentan, sama sekali tidak menyentuh mereka yang punya kewenangan, dan berakhir hanya dengan semata ucapan belasungkawa."

"Langkah-langkah luar biasa mutlak dilakukan oleh semua otoritas tertinggi di negeri ini untuk menghukum yang bersalah, merombak yang memang harus dirombak," tuturnya.

Dari tragedi ini Najwa Shihab mengajak publik untuk terus mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Kalimat `ini tanggung jawab BERSAMA` artinya TIDAK ADA yg bertanggung jawab. Menyiratkan keinginan lepas tangan. Jadi mari kita kawal sama-sama. Tragedi ini wajib diusut tuntas," pungkasnya.

Selain itu Najwa Shihab juga mengutarakan perasaan duka yang mendalam kepada korban wafat dan keluarga yang ditinggalkan.

"Duka saya untuk semua korban di Kanjuruhan. Hati dan perasaan saya bersama semua keluarga yang kehilangan," tuturnya.

-Hafidz-

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar