Lawan Perbuatan AS, Iran Janji Selesaikan Krisis Afghanistan

Senin, 25/07/2022 15:26 WIB
Iran janjis siap selesaikan krisis di Afghanistan (Robinsar Nainggolan)

Iran janjis siap selesaikan krisis di Afghanistan (Robinsar Nainggolan)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Iran berjanji akan menyelesaikan krisis yang terjadi di Afghanistan. Iran menyebut, krisis tersebut dibuat oleh Amerika Serikat. Oleh karena itu, mereka menginginkan keamanan dan pembangunan berkelanjutan bagi negara-negara tetangganya, termasuk Afghanistan.

Utusan Khusus Presiden Iran untuk Afghanistan Hassan Kazzemi Qomi dalam cuitannya pada Minggu (24/7) menggarisbawahi bahwa salah satu kebijakan Republik Islam Iran adalah memperluas hubungan dengan penguasa Afghanistan dalam rangka berkontribusi pada keamanan, stabilitas, dan peningkatan ekonomi Afghanistan.

Rangkaian cuitan itu ia posting setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto Zardari di Islamabad, bari-baru ini.

"Satu tahun setelah penarikan Amerika, perkembangan di Afghanistan mengungkapkan peran destruktif AS dalam urusan internal Afghanistan, khususnya dalam pengenaan tekanan dan sanksi terhadap rakyat tertindas di negara ini," kata diplomat senior Iran itu, dikutip dari AFP.

Ia juga menyuarakan keprihatinan tentang perluasan terorisme di Afghanistan.

"Selama tahun lalu, ISIL telah berkembang secara geografis, struktural dan organisasi di dalam Afghanistan, dan sebagai imbalannya, AS berusaha untuk mencegah Afghanistan bergerak menuju stabilitas dan keamanan," ungkapnya.

Mengacu pada pertemuan yang diadakan dengan Menteri Luar Negeri Pakistan dan Perwakilan Khusus Perdana Menteri Pakistan untuk urusan Afghanistan, Kazzemi Qomi mengatakan, pihaknya memiliki sudut pandang yang positif terhadap pejabat Pakistan.

"Pesan yang kami terima dari mereka adalah perlunya membangun stabilitas dan keamanan permanen di Afghanistan," ulasnya, menambahkan bahwa Teheran bersama dengan negara-negara regional lainnya sedang berkonsultasi untuk membantu rakyat Afghanistan.

Ia kemudian menyalahkan penempatan militer AS di Afghanistan untuk berbagai krisis di negara yang dilanda perang. Ia berjanji akan melakukan yang terbaik sehingga rakyat Afghanistan dapat diselamatkan dari "mimpi buruk hasutan dan krisis yang diciptakan Amerika" serta ketidakstabilan dan ketidakamanan.

Bulan lalu, Kazzemi Qomi menggarisbawahi perlunya penyelesaian krisis dan masalah di kawasan melalui kerja sama kolektif di antara negara-negara kawasan, dan menggarisbawahi bahwa kehadiran AS tidak membantu.

Kehadiran dan rencana AS di Barat dan Asia Selatan tidak menghasilkan apa-apa selain kehancuran dan pengungsian bagi orang-orang di wilayah itu.

Menurutnya, AS belum belajar dari Afghanistan. Bahkan, AS berusaha untuk kembali ke kawasan itu dengan membuat beberapa janji ke beberapa negara di kawasan itu.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar