Tak Ikuti Perintah, Rusia Tangkap Wali Kota di Ukraina

Rabu, 29/06/2022 17:14 WIB
Wali Kota Kherson, Ukraina Ihor Kolykyef ditangkap pasukan Rusia (Tribun)

Wali Kota Kherson, Ukraina Ihor Kolykyef ditangkap pasukan Rusia (Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Pasukan Rusia telah menangkap Wali Kota  Kherson, Ukraina Ihor Kolykhayev. Mereka bahkan sudah menahannya usai ditangkap pekan lalu.

Kolykhayev ditahan pasukan keamanan Rusia setelah dia menolak untuk mengikuti perintah Moskow. Seperti dilansir Reuters, Rabu (29/6/2022), pejabat yang ditunjuk Rusia menyebut Kolykhayev ditahan sejak Selasa (28/6) waktu setempat. Namun seorang pejabat lokal di Kherson menyatakan sang Wali Kota diculik.

Kherson merupakan kota pelabuhan di Laut Hitam, yang terletak tepat di barat laut Semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu. Kota ini diduduki Rusia selama pekan pertama invasi pasukan Moskow ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu. Sebagian besar penduduk lokal telah mengungsi.

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa Kolykhayev ditahan oleh kantor komandan (polisi militer)," ucap wakil kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow, Ekaterina Gubareva, dalam pernyataan via Telegram.

Secara terpisah, seorang penasihat Kolykhayev, Halyna Lyashevska, menyatakan sang Wali Kota diculik setelah menolak bekerja sama dengan penjajah Rusia.

"Pagi ini, Wali Kota Kherson Ihor Kolykhayev datang ke salah satu fasilitas utilitas, tempat para pegawai dewan kota yang tersisa bekerja," sebut Lyashevska dalam pernyataan via Facebook.

"Segera setelah dia keluar dari mobil, dia langsung ditahan oleh penjaga nasional yang bersenjata, dan kemungkinan besar, FSB," imbuhnya, merujuk pada Dinas Keamanan Federal Rusia.

Seorang pejabat yang ditunjuk Moskow lainnya di Kherson, Kirill Stremousov, menuturkan kepada kantor berita Rusia, RIA, bahwa Kolykhayev melakukan `banyak kerusakan` untuk `proses denazifikasi` yang dilakukan Rusia di Ukraina.

"Akhirnya, dia dinetralkan," sebut Stremousov.

Rusia diketahui menyebut aksinya di Ukraina sebagai `operasi militer khusus` yang bertujuan melucuti militer dan `mendenazifikasi` negara tetangganya itu. Otoritas Ukraina dan sekutu-sekutu Barat menyebut tuduhan fasis itu tidak berdasar dan menyebut perang yang dipicu Rusia sebagai agresi tidak beralasan.

Reuters belum bisa memverifikasi secara independen laporan penculikan Kolykhayev dan tidak ada konfirmasi resmi dari otoritas Ukraina.

Kasus Kolykhayev ini menyusul rentetan penculikan sejumlah pejabat Ukraina di wilayah yang dikuasai pasukan Moskow, termasuk Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov yang menuturkan dirinya diinterogasi `secara keras` selama berjam-jam saat diculik pada Maret lalu.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar