Kasus Varian BA.4 dan BA.5 Naik, Komorbid ini yang Terbanyak Kena
Ilustrasi virus covid-19 (halodoc)
Jakarta, law-justice.co - Kementerian Kesehatan melaporkan adanya penambahan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang dilaporkan Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu Jumat (17/6/2022), total kasus mencapai 57 orang.
Dari 57 kasus yang ada, 10 di antaranya subvarian BA.4 dan 47 subvarian BA.5. Selain itu, beberapa pasien yang terinfeksi kedua varian tersebut memiliki penyakit komorbid atau penyakit penyerta.
Berikut detailnya:
Hipertensi
- Kasus Omicron BA.5 sebanyak 1 orang
Pneumonia
- Kasus Omicron BA.5 sebanyak 1 orang
Tidak ada komorbid
- Kasus Omicron BA.4 sebanyak 2 orang
- Kasus Omicron Ba.5 sebanyak 17 orang
Dalam tahap identifikasi
- Kasus Omicron BA.4 sebanyak 8 orang
- Kasus Omicron Ba.5 sebanyak 28 orang
Terkait gejala yang muncul, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki gejala yang cenderung lebih ringan. Mengacu pada studi Hong Kong terkait posisi replikasi virus `Keluarga Omicron`, gejala yang lebih sering muncul terjadi di saluran napas atas. Berikut rinciannya:
Batuk: 89 persen
Fatigue atau kelelahan: 65 persen
Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
Demam: 38 persen
Mual atau muntah: 22 persen
Sesak napas: 16 persen
Diare: 11 persen
Anosmia atau ageusia: 8 persen
Komentar