Stres Karena Utang Pinjol, Ibu Bunuh Anak di Hotel Semarang

Rabu, 11/05/2022 14:24 WIB
Ilustrasi Mayat (Foto:Pixabay)

Ilustrasi Mayat (Foto:Pixabay)

Jakarta, law-justice.co - Seorang Ibu berinisial RS 34 tahun yang membunuh anaknya, KA (4), mengaku stres karena jeratan pinjaman online (pinjol).

Menurut penuturan RS kepada penyidik Resmob Polrestabes Semarang, dia ditagih utang sebesar Rp38 juta oleh perusahaan pinjol.

RS mengatakan padahal awalnya ia meminjam uang Rp13 juta. Untuk membayar utang, ia pun menggunakan uang tabungan.

Suaminya tahu dan berujung cekcok. RS kemudian memilih pergi dari rumah di kawasan Pudakpayung, Semarang.

"Saya panik, bingung, enggak tahu harus gimana. Saya pakai tabungan ketahuan suami, terus cekcok ribut. Akhirnya saya minggat dari rumah sejak Senin. Utangnya Rp13 juta, terus tiba-tiba ditagih katanya sampai Rp38 juta", ujarnya, Rabu (11/5).

RS menjelaskan meminjam uang dari perusahaan pinjol untuk membantu seorang temannya. Namun, temannya itu tidak membayar cicilan.

Dia mengaku sudah beberapa kali diingatkan oleh suaminya agar tidak berurusan dengan pinjol. Ia mengatakan merasa bersalah dengan suaminya.

RS bingung dengan situasi yang dihadapinya, sehingga memutuskan bunuh diri bersama sang anak.

"Saya merasa berdosa sama suami. Dia sudah memperingatkan beberapa kali. Saya bingung, nolong teman, yang ditolong malah begitu. Jadi serba salah. Dari situ, saya mulai cari-cari di internet cara bunuh diri sampai akhirnya pengen bunuh diri sama anak tapi sayanya malah enggak mati," ucapnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, RS membunuh KA dengan cara membekapnya menggunakan bantal.

Setelah itu, RS mencoba bunuh diri dengan minum air sabun dan melilit leher dengan handuk.

"Si anak dibunuhnya dengan dibekap pakai bantal saat tidur. Sedangkan tersangka mau bunuh diri pakai minum air sabun dan ngelilit lehernya pakai handuk hotel," katanya.

Diberitakan, peristiwa ini terungkap di sebuah kamar hotel di Semarang, Jawa Tengah. Mulanya, petugas kamar hendak mengingatkan RS untuk check out pada Selasa (10/5) sore.

Namun, karena tak kunjung ada respons, petugas hotel membuka pintu kamar RS secara paksa. Petugas mendapati RS terbaring bersama anaknya di tempat tidur.

RS dalam kondisi lemas, sedangkan sang anak sudah meninggal dunia.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar