Dendam Masa Lalu yang Miskin, Terkucilkan dan Dihina,

Ayah Ade Armando Mayor TNI Dipecat Dampak Peristiwa G30S

Minggu, 17/04/2022 05:58 WIB
Dosen FISIP UI Ade Armando (Detikcom)

Dosen FISIP UI Ade Armando (Detikcom)

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, nama sosok Pegiat Media Sosial, Ade Armando jadi perhatian nasional. Ternyata banyak kalangan yang tidak mengetahui masa lalu Ade Armando. Menurut informasi, dahulu Ade Armando miskin, terkucilkan dan kerap dihina.

Masa lalu Ade Armando miskin, usai ayahnya yang seorang mayor TNI menjabat atase militer di dua negara ASEAN dipecat setelah peristiwa tragedi 1965.

Miskin terkucilkan dihina-hina

Wartawan senior, Dahlan Iskan mengulas soal profil keluarga dan asal usul Ade Armando.

Menurut Dahlan momentum 11 April kemarin bisa menjadikan namanya bisa makin besar. Bukan tidak mungkin, nanti Ade Armando bisa makin bergerak dalam usaha perbaikan bangsa dan menjadi kekuatan politik.

Dahlan berpendapat pula, Ade Armando bisa meluapkan `dendam` masa lalunya yang membuatnya dia terbuang, miskin, dikucilkan.

"Miskin karena orang tuanya harus kehilangan pekerjaan sebagai tentara," tulis Dahlan dalam Catatan Harian nya, Disway.

Padahal, kala itu ayah Ade Armando sedang jaya-jayanya, pangkat mayor, jabatannya lumayan atase militer di dua negara ASEAN.

Tapi ayah Ade Armando dipecat karena dampak tragedi G30S pada 1965. Dahlan menduga ayah Ade Armando diberhentikan karena dinilai loyalis Bung Karno.

"Mungkin dianggap terlalu Sukarnois–yang harus dibersihkan oleh Orde Baru," tulis Dahlan.

Kena dampak tragedi 1965, Dahlan menuliskan, keluarga Ade Armando sampai harus merantau ke Malaysia mencari penghidupan.

Di negeri tetangga ini, Ade Armando kecil merasa nggak dihormati.

"Di Malaysia Ade-kecil merasa dihina-hina. Ia tidak bisa bahasa Inggris. Itu yang membuatnya dendam sehingga akhirnya gigih belajar bahasa itu," tulis Dahlan.

Cuma kalah dari Rocky Gerung

Kegigihan Ade Armando dari kondisi itu berbuah. Ade bisa kuliah di Universitas Indonesia, bahkan bisa studi Pascasarjana ke luar negeri, Kuliah di di University of Florida, Amerika Serikat, antara Orlando dan Atlanta.

Dipecat, ayah Ade Armando mengidamkan anaknya jadi diplomat sepertinya. Namun Ade Armando lebih pilih menjadi dosen komunikasi di UI, sepulang dari kuliah di Amerika Serikat dia kembali ke kampus dan mengambil program doktor di UI.

Meski nggak sampai jadi diplomat, tapi Ade Armando mengajarkan mata kuliah global communication.

Di lapangan kampus UI, sebagai dosen Ade Armando itu digemari, cara mengajarnya up date.

Menurut salah satu dosen di UI, cara ngajar Ade Armando itu cuma kalah dari Rocky Gerung saja. Dahlan menuliskan, dosen di UI ngakui kalau diberi skala sebagai dosen, Ade Armando bisa pada skala 9 dari 1-10.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar