Khamenei Tuding AS Jebak Ukraina Dengan Sengaja Buat Krisis

Selasa, 01/03/2022 17:40 WIB
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei  (foto: Al Jazeera)

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (foto: Al Jazeera)

Iran, law-justice.co - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Ukraina adalah korban dari krisis yang diciptakan Amerika Serikat, menyusul belum redanya serangan yang dilancarkan Rusia di di negara Eropa Timur itu.


"(Ukraina adalah) Korban krisis yang dibuat Amerika Serikat," demikian menurut Ali Khamenei dikutip Reuters, Selasa (1/3/2022).

Ia menegaskan perang harus berakhir, tapi akar konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia juga harus diakui.

Ucapan Khamenei ini mengulangi pernyataan Iran sebelumnya. Sepekan sebelum invasi, Iran juga menyebut konflik perbatasan antara Ukraina dan Rusia disebabkan oleh campur tangan Amerika Serikat dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Intervensi dan tindakan provokatif NATO, dan terutama Amerika Serikat, telah memperumit situasi di kawasan. Kami mengikuti isu yang berkaitan dengan negara ini dengan hati-hati, " ujar Juru Bicara kementerian Luar Negeri Iran, Khatibzadeh dikutip AFP, pada 22 Februari lalu.

Diketahui Iran merupakan musuh bebuyutan Amerika Serikat. Washington juga menjatuhkan sanksi ke Teheran karena program pengayaan nuklir yang terus dikembangkan mereka.

Kedua negara ini juga tengah terlibat negosiasi untuk kembali menghidupkan kesepakatan anti nuklir 2015 (JCPOA). AS menawarkan akan menarik sanksi jika Iran bergabung dengan kesepakatan itu, dan membatasi program pengayaan nuklir.

Sementara itu, konflik di Ukraina masih bergejolak di hari keenam Rusia menginvasi negara tetangganya, dengan korban jiwa warga sipil terus berjatuhan

Menurut data pemerintah Ukraina, sekitar seribu tentara mereka tewas, sementara laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) hingga Senin malam tercatat 102 warga sipil tewas dan 500 ribu warga mengungsi.

Pada hari ini, ledakan juga terus terjadi di Kiev dan Kharkiv, dua kota terbesar di Ukraina. Salah satunya terjadi di alun-alun Kharkiv di depan gedung pemerintahan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar