Hadapi Lonjakan Omicron, IDI Dorong Pemerintah Perkuat Nakes

Senin, 07/02/2022 10:58 WIB
Nestapa tenaga medis penangan pasien corona. (Alines.id)

Nestapa tenaga medis penangan pasien corona. (Alines.id)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menilai gelombang tiga pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi akhir-akhir ini mulai mengancam nasib para tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.

Zubairi lantas mengingatkan besaran positivity rate alias di Indonesia juga semakin meningkat terutama dampak dari transmisi varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron. Positivity rate harian di Indonesia per 6 Februari sudah mencapai 13,58 persen.

"Gelombang ini mulai mengancam nakes di rumah sakit. Kalau yang terinfeksi banyak dan mereka harus cuti, maka ketidaktersediaan nakes akan memengaruhi pelayanan," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Senin (7/2).

Zubairi tidak ingin kondisi Indonesia akan bernasib sama seperti Inggris. Sebagaimana diketahui, pada awal tahun kemarin pemerintah Inggris bahkan sempat mengerahkan pasukan ke sejumlah rumah sakit di London.

Para tentara itu ditugaskan untuk membantu staf medis yang saat itu jumlahnya berkurang akibat lonjakan varian Omicron dan banyaknya nakes di Inggris yang terpapar Covid-19.

"Hal ini dapat jadi masalah yang berat-seperti yang terjadi di Inggris. Saya harap itu tidak terjadi," kata dia.

Zubairi lantas meminta warga Indonesia tidak panik namun tetap waspada. Ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Ia juga mendorong agar pemerintah semakin memperkuat strategi dan upaya surveilans seperti testing, tracing, dn treatment (3T). Pemeriksaan Covid-19 perlu juga dimasifkan di daerah-daerah, tidak hanya di Ibu Kota.

"Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," ujar Zubairi.

Kementerian Kesehatan sebelumnya menyatakan Indonesia memasuki gelombang ketiga Covid-19 seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi secara signifikan. Bahkan tambahan kasus Covid-19 harian diprediksi bisa tembus 100-150 ribu kasus per hari.

Perkembangan jumlah kasus warga yang terkonfirmasi terpapar virus corona di Indonesia memang terlihat mengalami peningkatan secara signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 24-30 Januari, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 56.807 kasus. Sementara pada periode 31 Januari-6 Februari, kasus Covid-19 meningkat menjadi 173.295 kasus.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar