OCD Diderita Aliando, Kenali Tanda-tanda Gangguan Mental ini

Jum'at, 28/01/2022 20:25 WIB
Artis Aliando Syarief (Liputan6)

Artis Aliando Syarief (Liputan6)

Jakarta, law-justice.co - Artis Aliando Syarief mengaku sedang berjuang untuk sembuh dari Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif kompulsif. Tanda dan gejala OCD terlihat dari perilaku sehari-hari.


OCD adalah gangguan yang membuat seseorang memiliki pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi) sehingga melakukan perilaku berulang (kompulsi). Obsesi dan kompulsi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Ketakutan dan perilaku berulang ini dapat menimbulkan tekanan dan kecemasan yang serius pada orang dengan OCD.

Dikutip dari Mayo Clinic, tanda dan gejala OCD terkait dengan obsesi dan kompulsi. Namun, seseorang juga mungkin hanya mengalami gejala obsesi saja atau kompulsi saja.

Gejala OCD obsesi dapat berupa:

  • Ketakutan terkontaminasi atau takut kotor, misalnya takut menyentuh benda yang sudah disentuh orang lain
  • Ragu dan sulit menoleransi ketidakpastian, misalnya ragu telah mengunci pintu atau mematikan kompor
  • Segala sesuatu harus teratur dan bahkan simetris, misalnya stres atau kesal ketika benda berantakan
  • Pikiran agresif yang ingin melukai diri sendiri atau orang lain, misalnya ingin menabrakan mobil ke arah orang lain
  • Pikiran atau agresi, misalnya ingin berkata-kata kotor di depan orang lain
  • Menghindari sesuatu yang memicu obsesi, misalnya berjabat tangan dengan orang lain.


Gejala OCD kompulsi dapat berupa:

  • Mencuci dan membersihkan, misalnya selalu mencuci tangan karena takut kotor
  • Memeriksa, misalnya selalu memeriksa apakah sudah mengunci pintu atau mematikan kompor
  • Menghitung atau berkata, misalnya selalu menghitung dengan pola tertentu, mengulangi kata-kata, doa, atau, kalimat tertentu.
  • Mengatur, misalnya, selalu mengatur barang dan menata agar selalu rapi dan teratur

Tingkatan tanda dan gejala OCD ini beragam mulai dari yang ringan hingga yang ekstrem. Jika Anda atau orang terdekat memiliki gejala ini, Anda bisa memeriksakan kondisi ke psikiater atau psikolog.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar